Home

Monday, May 24, 2010

Belajar dari Pengalaman - Perencanaan Kebun

Bagi keluarga tani , kegiatan berkebun merupakan hal penting tidak dipisahkan dari kehidupan mereka. Maju mundurnya kehidupan keluarga tani akan sangat ditentukan oleh kemampuan mereka dalam merencanakan, mengelola dan mengembangkan kebun. Secara sadar atau tidak, walaupun seringkali tidak tertulis , sebenarnya para petani dapat dan telah membuat perencanaan kebun sendiri berdasarkan pengalaman dalam mengelola kebun. Hal ini ditandai dengan kebiasaan menanam jenis-jenis tanaman tertentu, menyisakan sedikit hasil panen untuk persediaan benih, serta penjadwalan kegiatan dar persiapan lahan sampai pemanenan. Namun untuk membuat perencanaan kebun yang lebih baik , perlu kemampuan untuk menganalisa dengan lebih mendalam berbagai hal agar perencanaan nantinya dapat menjawab permasalahan dan kebutuhan keluarga tani pada saat ini dan masa yang akan datang.

Perencanaan kebun adalah serangkaian kegiatan untuk menggambarkan pengelolaan kebun yang di cita-citakan oleh keluarga tani dalam jangka waktu tertentu pada satuan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Tujuan Perencanaan kebun : untuk membantu para petani dalam menilai kondisi kebun mereka dan mengembangkan model pengelolaan kebun sesuai dengan kebutuhan dan sumberdaya mereka guna meningkatkan hasil kebun dan pendapatan keluarga di masa depan.

Manfaat perencanaan kebun antara lain :
- Mengoptimalkan penggunaan lahan yang sesuai dengan potensinya.
- Membantu dalam penentuan jenis-jenis usaha tani yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginan keluarga
- Membagi-bagi luasan lahan untuk berbagai jenis usaha tani yang ditentukan dengan tepat.
- Mengatur dan menghemat tenaga kerja yang diperlukan
- Menuyusun langkah-langkah kegiatan dan waktu kerja.
- Menghitung kebutuhan benih, pupuk , obat , biaya dan tenaga yang benar-benar dibutuhkan.
- Mencegah risiko kegagalan usaha tani yang dilakukan.
- Memudahkan dalam pemantauan dan penilaian pekerjaan di kebun.

Langkah-langkah dalam perencanaan kebun :
Yang perlu dikaji dalam sebuah perencanaan kebun adalah :
1. Analisa ekonomi keluarga
Dalam analisa ekonomi keluarga yang diperhitungkan adalah pengeluaran dan pendapatan keluarga tani dalam jangka waktu yang ditentukan (musim tanam, 1 tahun dan sebagainya) untuk kondisi saat ini.
- Pengeluaran keluarga tani merupakan sejumlah uang dan barang untuk kebutuhan rumah tangga dan mengelola kebun.
- Pendapatan keluarga tani adalah sejumlah hasil kebun atau uang atau barang yang diperoleh dari hasil penjualan atau hasil kebun maupun usaha lain.

Dalam analisa ini , yang perlu diketahui adalah :
- Apakah semua kebutuhan keluarga tani terpenuhi ?
- Seperti apakah selisih antara pendapatan dan pengeluaran.

2. Kebutuhan dan keinginan keluarga
Dalam pengkajian ini kita dapat memperhitungkan perkiraan kebutuhan dan keluarga tani untuk masa yang akan datang (bisa jangka pendek 1-2 tahun, jangka menengah 2-5 tahun dan jangka panjang lebih dari 5 tahun). Kebutuhan atau keinginan keluarga bisa menyangkut makanan, perumahan, sekolah, urusan adat, dll.

Sumber daya : Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa yang dimiliki oleh keluarga tani dalam pengelolaan kebun mereka, seperti kebun, tenaga kerja , usaha non kebun, modal dan usaha lain yang dapat disediakan oleh keluarga tani sendiri.

Pembuatan rencana kebun
 Penentuan tujuan dilakukan : berdasarkan hasil-hasil kajian sebelumnya. Untuk menentukan tujuan, kita perlu membuat gambaran sementara tentang suatu kebun yang menjadi idaman keluarga , yaitu jenis usaha tani yang menurut para petani dapat memenuhi kebutuhan mereka, termasuk tingkat penghasilan yang memadai.
 Penentuan jenis usaha dilakukan untuk menjawab tujuan yang telah ditetapkan, meliputi pemilihan jenis tanaman (atau ternak), pola tanam atau sistem pemeliharaan dan teknologi yang ingin diterapkan.
 Penentuan lokasi dan pembagian lahan : meliputi perkiraan letak suatu jenis usaha seperti pohon-pohon pada bagian kepala kebun atau lokasi yang sangat miring, pembuatan kolam ikan di dekat sumber air, penanaman rumput-rumputan dan larikan tanaman di bawah teras, penanaman tanaman pangan di bagian kebun yang paling subur. Selain itu penentuan lokasi juga mempertimbangkan dari segi keamanannya, kemudahan dijangkau , dll.
 Pembuatan sketsa rencana kebun : gambaran kebun yang dicita-citakan kemudian dituangkan diatas kertas. Sketsa kebun digambar dengan melihat keseluruhan kebun, tata letak, peruntukan lahan dan luasnya dalam jangka waktu tertentu. Selain itu , gambarkan pula tempat-tempat tertentu yang ada didalam kebun itu, misalnya rumah, kandang, ternak, sumber air, jalan dan sebagainya.
 Penjadwalan kegiatan dan pembagian tugas : merupakan pedoman yang sangat penting bagi keluarga dalam mengatur waktu kerjanya. Penjadwalan ini disesuaikan dengan kalender kegiatan berkebun dan kondisi cuaca setempat. Ingat juga ada kegiatan-kegiatan tertentu yang harus dijadwalkan secara tepat, misalnya pengumpulan benih untuk tanaman teras, harus dilakukan bulan Agustus-Oktober , pembuatan persemaian harus dilakukan bulan Agustus-Oktober , pembuatan persemaian harus dilakukan 3-6 bulan sebelum musim hujan dan pemindahan anakan ke kebun harus dilaksanakan pada awal musim hujan untuk mendapatkan pertumbuhan yang paling baik.

Dalam melaksanakan sebuah perencanaan yang telah dibuat , maka seluruh anggota keluarga harus mematuhi jadwal yang telah disepakati sebelumnya.

Pemantauan
Pemantauan atau monitoring dapat diartikan sebagai pengamatan untuk melihat perkembangan suatu kegiatan atau usaha yang direncanakan secara berkala. Pemantauan bisa dilakukan setiap hari, minggu,bulan atau tahun.

Evaluasi
Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk menilai sejauh mana keberhasilan suatu kegiatan atau usaha yang sudah dilaksanakan. Evaluasi ini biasa dilakukan pada pertengahan dan akhir suatu kegiatan atau pada waktu yang telah dijadwalkan.

Beberapa pertimbangan dalam perencanaan
1. Status kepemilikian lahan
2. Keamanan kebun
3. Ujicoba teknologi
4. Kelayakan pasar
5. Analisa usaha tani.
6. Modal

No comments:

Post a Comment