EM-LESTARI
Bahan :
• Buah-buahan yang sudah masak 1 kg (berbagai macam buah)
• Nira (mince) 1 liter
Cara Pembuatan:
Buah yang sudah tua dan masak ditumbuk lalu disaring untuk mendapatkan sarinya
Air sari buah lalu dicampur dengan nira dengan perbandingan 1:1
Simpan larutan atau bahan tersebut ditempat yang sejuk, diamkan selama 15 hari atau 2 minggu.
Setelah 15 hari larutan tersebut siap digunakan
Cara Penggunaaan:
Untuk pupuk cair setiap 1 liter EM-lestari dicampur dengan 10 liter air. Gunakan untuk menyiram tanaman
Catatan:
Larutan ini juga berfungsi sebagai pestisida alami, bisa juga untuk mempercepat pembuatan kompos.
BOKASHI JERAMI
Bahan :
• Jerami (200 kg) termasuk berbagai jenis rumput/pupuk hijau
• Dedak halus (10 kg)
• Sekam padi (200 kg)
• Gula pasir (10 sendok makan)
• EM4 (200 ml/20 sendok makan)
• Air secukupnya
Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Jerami/pupuk hijau dipotong dengan ukuran 5-10 cm
• Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata
Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4-7 hari.
• Pertahankan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 4-7 hari Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik.
BOKASHI PUPUK KANDANG
Bahan :
• Pupuk kandang (300 kg)
• Dedak halus (10 kg)
• Sekam padi (200 kg)
• Gula pasir (10 sendok makan)
• EM4 (200 ml/20 sendok makan)
• Air secukupnya
Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Capurkan secara merata dedak halus, sekam padi dan pupuk kandang
Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4-7 hari.
• Pertahankan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 4-7 hari Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik.
BOKASHI PUPUK KANDANG-ARANG
Bahan :
• Pupuk kandang (20 kg)
• Dedak halus (10 kg)
• Arang sekam/ arang serbuk gergaji (100 kg)
• Gula pasir (10 sendok makan)
• EM4 (200 ml/20 sendok makan)
• Air secukupnya
Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Capurkan secara merata dedak halus, arang sekam/arang serbuk gergaji dan pupuk kandang
Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4-7 hari.
• Pertahankan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 4-7 hari Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik.
BOKASHI PUPUK KANDANG-TANAH
Bahan :
• Pupuk kandang 10 bagian
• Tanah 10 bagian
• Dedak halus 10 bagian
• Arang sekam/ arang serbuk gergaji 10 bagian
• Gula pasir (5 sendok makan)
• EM4 (200 ml/20 sendok makan)
• Air secukupnya
Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Capurkan secara merata dedak halus, tanah, arang sekam/arang serbuk gergaji dan pupuk kandang
Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4-7 hari.
• Pertahankan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 4-7 hari Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik.
BOKASHI CAMPURAN
Bahan :
• Pupuk kandang
• Dedak halus
• Abu dapur
• Dedak kasar
• Tanah humus
• Rumput/daun kering
• Batang pisang
• Daun hijau
• Gula pasir
• EM4
• Air secukupnya
Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Rumput kering, daun hijau, batang pisang dipotong dengan ukuran 5 cm, lalu capurkan secara merata degan pupuk kandang, dedak halus, abu dapur, desak kasar dan tanah humus (menggunakan skop)
Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4 -7 hari.
• Pertahan kan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 4-7 hari Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik
BOKASHI EXPRES (24 JAM)
Bahan :
• Jerami kerig/daun-daun kering/sekam/serbuk gergaji atau bahan apa saja yang dapat difermentasi (200kg)
• Bokashi yang sudah jadi 20 kg
• Dedak halus (20 kg)
• Gula pasir (5 sendok makan)
• EM4 (200 ml/20 sendok makan)
• Air secukupnya
Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Capurkan secara merata dedak halus, jerami kering/daun-daun kering/sekam/serbuk gergaji atau baha apa saja yang dapat difermentasi dengan Bokashi yang sudah jadi
Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4-7 hari.
• Pertahankan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 24 jam Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik.
PESTISIDA NEEM
Kandungan :
• Tripernoid solanin
• Azadurachtin
Kosentrasi tertinggi terdapat pada biji dan daun
Cara Pembuatan :
• Pengeringan biji dan daun jangan langsung dipanaskan di sinar matahari karena ultraviolet dapat merusak komponen aktif
• Ditumbuk bijinya atau daunnya kemudian direndam 1 malam. Lakukan pengeceran 25-50 gr/liter air
Cara Penggunaan :
Penyemprotan dilakukan pada sore hari
Sifat :
• Tidak beracun bagi manusia, hewan tetapi beracun bagi hama
• Senyawanya kompleks sehingga serangga tidak bisa membentuk kekebalan atau biotype baru
Tingkat Efektifitas :
• Sangat baik untuk larva kumbang. Larva kupu, ngengat
• Baik untuk belalang, pemakan daun, wereng-werengan
• Cukup/sedang untuk kumbang dewasa, aphila, putih-putih pada tembakau
• Kurang baik untuk kepik, larva lalat
• Dapat mengendalikan layu pada tomat dan busuk pada vanili
Reaksi Racun :
• Membuat steril
• Meracuni telur dan larva
Organisme Sasaran :
Plutela, wereng coklat, wereng hijau, ulat pemotong, kumbang terong, penggerek batang padi, dll
PESTISIDA TEMBAKAU
Kandungan :
• Nikotine
Kosentrasi tertinggi terdapat pada batang dan tulang daun
Bahan:
• 5 lembar daun tembakau
• 10 biji buah lerak
• 5 buah labu siam
• Kapur
Cara Pembuatan :
• Daun tembakau dan buah lerak ditumbuk halus
• Labu siam diparut
• Ketiga bahan tersebut diatas dicampur dan dibiarkan semalam.
• Keesokan harinya diperas dan disaring
Cara Penggunaan :
3-5 sendok makan dilarutkan kedalam 1 liter air dan disemprotkan
Organisme Sasaran :
Ulat, kutu anjing, hama gudang, penambang daun, tupai, penggerek batang, karat daun pada buncis.
Catatan:
• Penyemprotan jangan dilakukan pada siang hari
• Penyemprotan dilakukan lebih dari 1 kali dengan interval 2 kali seminggu.
• Lebih efektif kalau menggunakan daun tembakau yang telah di rajam.
PESTISIDA DAUN SIRIH
Bahan:
• 15 lembar daun sirih
• 1 sendok makan deterjen
• 10 liter Air tawar
Cara Pembuatan :
• Daun sirih dicuci terlebih dahulu kemudian ditumbuk halus lalu peras
• Air yang diperoleh dicampur dengan air tawar sebanyak 10 liter
Cara Penggunaan :
Pestisida ini siap di semprotkan setelah dibubuhi 1 sendok makan deterjen
Organisme Sasaran :
Ulat, kumbang, belalang
PESTISIDA BAWANG PUTIH
Bahan:
• 100 gram umbi bawang putih
• 0,5 liter air
• 10 gram sabun
• 2 sendok the minyak tanah
Cara Pembuatan :
• Umbi bawang diparut dan selanjutnya dicampur dengan minyak tanah dan dibiarkan selama 24 jam
• Sabun dilarutkan dalam air yang telah tersedia
• Kemudian air sabun dicampur dengan umbi bawang putih yang telah dicampur dengan minyak tanah. Pencampuran dilakukan sambil diaduk-aduk supaya merata.
• Selanjutnya disaring
Cara Penggunaan :
Sebelum digunakan larutan tersebut ditambah air 20 bagian
Organisme Sasaran :
Ulat grayak, penyakit embun tepung, karat daun pada tanaman kacang-kacangan.
PESTISIDA DAUN GAMAL
Bahan :
• Daun gamal 1 genggam
• Air 1 liter
• Tembakau keras secukupnya (3-4 genggam)
Cara Pembuatan :
Daun gamal ditumbuk sampai halus, campurkan dengan air, lalu masak selama 15 menit dan biarkan sampai dingin. Kemudian tambahkan tembakau. Aduklah hingga merata sampai warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman atau kemerah-merahan
Cara Penggunaan :
Setiap 250 cc bahan tersebut dicampur dengan 10 liter air kemudian semprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama.
Catatan :
Hama yang dikendalikan adalah ulat grayak, ulat dan serangga.
No comments:
Post a Comment