Home

Thursday, May 27, 2010

Puisi-puisi Jalaluddin Rumi

Letak Kebenaran
Kebenaran sepenuhnya bersemayam di dalam hakekat, Tapi orang dungu mencarinya di dalam kenampakan.

Rahasia yang Tak Terungkap
Apapun yang kau dengar dan katakan (tentang Cinta),
Itu semua hanyalah kulit.
Sebab, inti dari Cinta adalah sebuah rahasia yang tak terungkapkan.

Pernyataan Cinta
Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata,
Kusimpan kasih-Mu dalam dada.
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,
Segera saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun aku diam tenang bagai ikan,
Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan
Kau yang telah menutup rapat bibirku,
Tariklah misaiku ke dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana kutahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu,
Bagai unta memahah biak makanannya,
Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah,
Aku menanti tanda musim semi.
Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.

Memahami Makna
Seperti bentuk dalam sebuah cermin, kuikuti Wajah itu.
Tuhan menampakkan dan menyembunyikan sifat-sifat-Nya.
Tatkala Tuhan tertawa, maka akupun tertawa.
Dan manakala Tuhan gelisah, maka gelisahlah aku.
Maka katakan tentang Diri-Mu, ya Tuhan.
Agar segala makna terpahami, sebab mutiara-mutiara
makna yang telah aku rentangkan di atas kalung pembicaraan
berasal dari Lautan-Mu.

Lihatlah yang Terdalam
Jangan kau seperti iblis,
Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam.
Lihatlah di balik lumpur,
Beratus-ratus ribu taman yang indah!

Keterasingan di Dunia
Mengapa hati begitu terasing dalam dua dunia?
Itu disebabkan Tuhan Yang Tanpa Ruang,
Kita lemparkan menjadi terbatasi ruang.

*  *  *  *  *
Penyair dan tokoh sufi terbesar dari Persia
Rumi memang bukan sekadar penyair, tetapi ia juga tokoh sufi yang berpengaruh pada zamannya. Rumi adalah guru nomor satu tarekat Maulawiah --sebuah tarekat yang berpusat di Turki dan berkembang di daerah sekitarnya. Tarekat Maulawiah pernah berpengaruh besar dalam lingkungan Istana Turki Utsmani dan kalangan seniman pada sekitar tahun l648.

Sebagai tokoh sufi, Rumi sangat menentang pendewa-dewaan akal dan indera dalam menentukan kebenaran. Pada zamannya, ummat Islam memang sedang dilanda penyakit itu.
Bagi kelompok yang mengagul-agulkan akal, kebenaran baru dianggap benar bila mampu digapai oleh indera dan akal. Segala sesuatu yang tidak dapat diraba oleh indera dan akal, cepat-cepat mereka ingkari dan tidak diakui.

Padahal, menurut Rumi, justru pemikiran semacam itulah yang dapat melemahkan iman kepada sesuatu yang ghaib. Dan karena pengaruh pemikiran seperti itu pula, kepercayaan kepada segala hakekat yang tidak kasat mata, yang diajarkan berbagai syariat dan beragam agama samawi, bisa menjadi goyah.

Rumi mengatakan, "Orientasi kepada indera dalam menetapkan segala hakekat keagamaan adalah gagasan yang dipelopori kelompok Mu'tazilah. Mereka merupakan para budak yang tunduk patuh kepada panca indera. Mereka menyangka dirinya termasuk Ahlussunnah. Padahal, sesungguhnya Ahlussunnah sama sekali tidak terikat kepada indera-indera, dan tidak mau pula memanjakannya."

Bagi Rumi, tidak layak meniadakan sesuatu hanya karena tidak pernah melihatnya dengan mata kepala atau belum pernah meraba dengan indera. Sesungguhnya, batin akan selalu tersembunyi di balik yang lahir, seperti faedah penyembuhan yang terkandung dalam obat. "Padahal, yang lahir itu senantiasa menunjukkan adanya sesuatu yang tersimpan, yang tersembunyi di balik dirinya. Bukankah Anda mengenal obat yang bermanfaat? Bukankah kegunaannya tersembunyi di dalamnya?" tegas Rumi.

PENGARUH TABRIZ. Fariduddin Attar, seorang tokoh sufi juga, ketika berjumpa dengan Rumi yang baru berusia 5 tahun pernah meramalkan bahwa si kecil itu kelak bakal menjadi tokoh spiritual besar. Sejarah kemudian mencatat, ramalan Fariduddin itu tidak meleset.
Lahir di Balkh, Afghanistan pada 604 H atau 30 September 1207 Rumi menyandang nama lengkap Jalaluddin Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi. Adapun panggilan Rumi karena sebagian besar hidupnya dihabiskan di Konya (kini Turki), yang dahulu dikenal sebagai daerah Rum (Roma).
Ayahnya, Bahauddin Walad Muhammad bin Husein, adalah seorang ulama besar bermadzhab Hanafi. Dan karena kharisma dan tingginya penguasaan ilmu agamanya, ia digelari Sulthanul Ulama (raja ulama). Namun rupanya gelar itu menimbulkan rasa iri pada sebagian ulama lain. Dan merekapun melancarkan fitnah dan mengadukan Bahauddin ke penguasa. Celakanya sang penguasa terpengaruh hingga Bahauddin harus meninggalkan Balkh, termasuk keluarganya. Ketika itu Rumi baru beruisa lima tahun.

Sejak itu Bahauddin bersama keluarganya hidup berpindah- pindah dari suatu negara ke negara lain. Mereka pernah tinggal di Sinabur (Iran timur laut). Dari Sinabur pindah ke Baghdad, Makkah, Malattya (Turki), Laranda (Iran tenggara) dan terakhir menetap di Konya, Turki. Raja Konya Alauddin Kaiqubad, mengangkat ayah Rumi sebagai penasihatnya, dan juga mengangkatnya sebagai pimpinan sebuah perguruan agama yang didirikan di ibukota tersebut. Di kota ini pula ayah Rumi wafat ketika Rumi berusia 24 tahun.

Di samping kepada ayahnya, Rumi juga berguru kepada Burhanuddin Muhaqqiq at-Turmudzi, sahabat dan pengganti ayahnya memimpin perguruan. Rumi juga menimba ilmu di Syam (Suriah) atas saran gurunya itu. Ia baru kembali ke Konya pada 634 H, dan ikut mengajar pada perguruan tersebut.

Setelah Burhanuddin wafat, Rumi menggantikannya sebagai guru di Konya. Dengan pengetahuan agamanya yang luas, di samping sebagai guru, ia juga menjadi da'i dan ahli hukum Islam. Ketika itu di Konya banyak tokoh ulama berkumpul. Tak heran jika Konya kemudian menjadi pusat ilmu dan tempat berkumpul para ulama dari berbagai penjuru dunia.

Kesufian dan kepenyairan Rumi dimulai ketika ia sudah berumur cukup tua, 48 tahun. Sebelumnya, Rumi adalah seorang ulama yang memimpin sebuah madrasah yang punya murid banyak, 4.000 orang. Sebagaimana seorang ulama, ia juga memberi fatwa dan tumpuan ummatnya untuk bertanya dan mengadu. Kehidupannya itu berubah seratus delapan puluh derajat ketika ia berjumpa dengan seorang sufi pengelana, Syamsuddin alias Syamsi Tabriz.
Suatu saat, seperti biasanya Rumi mengajar di hadapan khalayak dan banyak yang menanyakan sesuatu kepadanya. Tiba- tiba seorang lelaki asing --yakni Syamsi Tabriz-- ikut bertanya, "Apa yang dimaksud dengan riyadhah dan ilmu?" Mendengar pertanyaan seperti itu Rumi terkesima. Kiranya pertanyaan itu jitu dan tepat pada sasarannya. Ia tidak mampu menjawab. Berikutnya, Rumi berkenalan dengan Tabriz. Setelah bergaul beberapa saat, ia mulai kagum kepada Tabriz yang ternyata seorang sufi. Ia berbincang-bincang dan berdebat tentang berbagai hal dengan Tabriz. Mereka betah tinggal di dalam kamar hingga berhari-hari.

Sultan Salad, putera Rumi, mengomentari perilaku ayahnya itu, "Sesungguhnya, seorang guru besar tiba-tiba menjadi seorang murid kecil. Setiap hari sang guru besar harus menimba ilmu darinya, meski sebenarnya beliau cukup alim dan zuhud. Tetapi itulah kenyataannya. Dalam diri Tabriz, guru besar itu melihat kandungan ilmu yang tiada taranya."

Rumi benar-benar tunduk kepada guru barunya itu. Di matanya, Tabriz benar-benar sempurna. Cuma celakanya, Rumi kemudian lalai dengan tugas mengajarnya. Akibatnya banyak muridnya yang protes. Mereka menuduh orang asing itulah biang keladinya. Karena takut terjadi fitnah dan takut atas keselamatan dirinya, Tabriz lantas secara diam-diam meninggalkan Konya.
Bak remaja ditinggalkan kekasihnya, saking cintanya kepada gurunya itu, kepergian Tabriz itu menjadikan Rumi dirundung duka. Rumi benar-benar berduka. Ia hanya mengurung diri di dalam rumah dan juga tidak bersedia mengajar. Tabriz yang mendengar kabar ini, lantas berkirim surat dan menegur Rumi. Karena merasakan menemukan gurunya kembali, gairah Rumi bangkit kembali. Dan ia mulai mengajar lagi.

Beberapa saat kemudian ia mengutus putranya, Sultan Salad, untuk mencari Tabriz di Damaskus. Lewat putranya tadi, Rumi ingin menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf atas tindakan murid-muridnya itu dan menjamin keselamatan gurunya bila berkenan kembali ke Konya.
Demi mengabulkan permintaan Rumi itu, Tabriz kembali ke Konya. Dan mulailah Rumi berasyik-asyik kembali dengan Tabriz. Lambat-laun rupanya para muridnya merasakan diabaikan kembali, dan mereka mulai menampakkan perasaan tidak senang kepada Tabriz. Lagi-lagi sufi pengelana itu, secara diam-diam meninggalkan Rumi, lantaran takut terjadi fitnah. Kendati Rumi ikut mencari hingga ke Damaskus, Tabriz tidak kembali lagi.

Rumi telah menjadi sufi, berkat pergaulannya dengan Tabriz. Kesedihannya berpisah dan kerinduannya untuk berjumpa lagi dengan gurunya itu telah ikut berperan mengembangkan emosinya, sehingga ia menjadi penyair yang sulit ditandingi. Guna mengenang dan menyanjung gurunya itu, ia tulis syair- syair, yang himpunannya kemudian dikenal dengan nama Divan-i Syams-i Tabriz. Ia bukukan pula wejangan-wejangan gurunya, dan buku itu dikenal dengan nama Maqalat-i Syams Tabriz.
Rumi kemudian mendapat sahabat dan sumber inspirasi baru, Syekh Hisamuddin Hasan bin Muhammad. Atas dorongan sahabatnya itu, ia berhasil selama 15 tahun terakhir masa hidupnya menghasilkan himpunan syair yang besar dan mengagumkan yang diberi nama Masnavi-i. Buku ini terdiri dari enam jilid dan berisi 20.700 bait syair. Dalam karyanya ini, terlihat ajaran-ajaran tasawuf yang mendalam, yang disampaikan dalam bentuk apologi, fabel, legenda, anekdot, dan lain-lain. Karya tulisnya yang lain adalah Ruba'iyyat (sajak empat baris dalam jumlah 1600 bait), Fiihi Maa fiihi (dalam bentuk prosa; merupakan himpunan ceramahnya tentang tasawuf), dan Maktubat (himpunan surat-suratnya kepada sahabat atau pengikutnya).
Bersama Syekh Hisamuddin pula, Rumi mengembangkan tarekat Maulawiyah atau Jalaliyah. Tarekat ini di Barat dikenal dengan nama The Whirling Dervishes (Para Darwisy yang Berputar-putar). Nama itu muncul karena para penganut tarekat ini melakukan tarian berputar-putar, yang diiringi oleh gendang dan suling, dalam dzikir mereka untuk mencapai ekstase.

WAFAT. Semua manusia tentu akan kembali kepada-Nya. Demikianlah yang terjadi pada Rumi. Penduduk Konya tiba-tiba dilanda kecemasan, gara-gara mendengar kabar bahwa tokoh panutan mereka, Rumi, sakit keras. Meski menderita sakit keras, pikiran Rumi masih menampakkan kejernihannya.
Seorang sahabatnya datang menjenguk dan mendo'akan, "Semoga Allah berkenan memberi ketenangan kepadamu dengan kesembuhan." Rumi sempat menyahut, "Jika engkau beriman dan bersikap manis, kematian itu akan bermakna baik. Tapi kematian ada juga kafir dan pahit."

Pada 5 Jumadil Akhir 672 H dalam usia 68 tahun Rumi dipanggil ke rahmatullah. Tatkala jenazahnya hendak diberangkatkan, penduduk setempat berdesak-desak ingin menyaksikan. Begitulah kepergian seseorang yang dihormati ummatnya.

Aku mati sebagai mineral
dan menjelma sebagai tumbuhan,
aku mati sebagai tumbuhan
dan lahir kembali sebagai binatang.
Aku mati sebagai binatang dan kini manusia.
Kenapa aku harus takut?
Maut tidak pernah mengurangi sesuatu dari diriku.
Sekali lagi,
aku masih harus mati sebagai manusia,
dan lahir di alam para malaikat.
Bahkan setelah menjelma sebagai malaikat,
aku masih harus mati lagi;
Karena, kecuali Tuhan,
tidak ada sesuatu yang kekal abadi.
Setelah kelahiranku sebagai malaikat,
aku masih akan menjelma lagi
dalam bentuk yang tak kupahami.
Ah, biarkan diriku lenyap,
memasuki kekosongan, kasunyataan
Karena hanya dalam kasunyataan itu
terdengar nyanyian mulia;
"Kepada Nya, kita semua akan kembali"

Wednesday, May 26, 2010

Gili Megaplex

JADWAL LENGKAP PIALA DUNIA 2010

Termasuk skema babak gugur hingga final (Waktu dalam WIB)
Grup A:
11 Juni 2010
21:00 Afrika Selatan v Meksiko, Soccer City, Johannesburg

12 Juni 2010
01:30 Uruguay v Prancis, Cape Town Stadium, Cape Town

17 Juni 2010
01:30 Afrika Selatan v Uruguay, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

17 Juni 2010
18:30 Prancis v Meksiko, Peter Mokaba Stadium, Polokwane

22 Juni 2010
21:00 Meksiko v Uruguay, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
21:00 Prancis v Afrika Selatan, Free State Stadium, Bloemfontein

Grup B:
12 Juni 2010
18:30 Argentina v Nigeria, Ellis Park Stadium, Johannesburg
21:00 Korea Selatan v Yunani, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

17 Juni 2010
21:00 Argentina v Korea Selatan, Soccer City, Johannesburg

18 Juni 2010
01:30 Yunani v Nigeria, Free State Stadium, Bloemfontein

23 Juni 2010
01:30 Yunani v Argentina, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
01:30 Nigeria v Korea Selatan, Moses Mabhida Stadium, Durban

Grup C:
13 Juni 2010
01:30 Inggris v Amerika Serikat, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg

13 Juni 2010
18:30 Aljazair v Slovenia, Peter Mokaba Stadium, Polokwane

18 Juni 2010
21:00 Inggris v Aljazair, Cape Town Stadium, Cape Town

19 Juni 2010
01:30 Slovenia v Amerika Serikat, Ellis Park Stadium, Johannesburg

23 Juni 2010
21:00 Amerika Serikat v Aljazair, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
21:00 Slovenia v Inggris, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

Grup D:
13 Juni 2010
21:00 Jerman v Australia, Moses Mabhida Stadium, Durban

14 Juni 2010
01:30 Serbia v Ghana, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

18 Juni 2010
18:30 Jerman v Serbia, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

19 Juni 2010
18:30 Ghana v Australia, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg

24 Juni 2010
01:30 Australia v Serbia, Mbombela Stadium, Nelspruit
01:30 Ghana v Jerman, Soccer City, Johannesburg

Grup E:
14 Juni 2010
18:30 Belanda v Denmark, Soccer City, Johannesburg
21:00 Jepang v Kamerun, Free State Stadium, Bloemfontein

19 Juni 2010
21:00 Belanda v Jepang, Moses Mabhida Stadium, Durban

20 Juni 2010
01:30 Kamerun v Denmark, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

25 Juni 2010
01:30 Denmark v Jepang, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
01:30 Kamerun v Belanda, Cape Town Stadium, Cape Town

Grup F:
15 Juni 2010
01:30 Italia v Paraguay, Cape Town Stadium, Cape Town

15 Juni 2010
18:30 Selandia Baru v Slowakia, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg

20 Juni 2010
18:30 Italia v Selandia Baru, Mbombela Stadium, Nelspruit
21:00 Slowakia v Paraguay, Free State Stadium, Bloemfontein

24 Juni 2010
21:00 Paraguay v Selandia Baru, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
21:00 Slowakia v Italia, Ellis Park Stadium, Johannesburg

Grup G:
15 Juni 2010
21:00 Brasil v Korea Utara, Ellis Park Stadium, Johannesburg

16 Juni 2010
01:30 Pantai Gading v Portugal, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

21 Juni 2010
01:30 Brasil v Pantai Gading, Soccer City, Johannesburg

21 Juni 2010
18:30 Portugal v Korea Utara, Cape Town Stadium, Cape Town

25 Juni 2010
21:00 Korea Utara v Pantai Gading, Mbombela Stadium, Nelspruit
21:00 Portugal v Brasil, Moses Mabhida Stadium, Durban

Grup H:
16 Juni 2010
18:30 Spanyol v Swiss, Moses Mabhida Stadium, Durban
21:00 Honduras v Cili, Mbombela Stadium, Nelspruit

21 Juni 2010
21:00 Spanyol v Honduras, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

22 Juni 2010
01:30 Cili v Swiss, Ellis Park Stadium, Johannesburg

26 Juni 2010
01:30 Swiss v Honduras, Free State Stadium, Bloemfontein
01:30 Cili v Spanyol, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

16 Besar
26 Juni 2010, 21:00
Juara Grup A v Peringkat Kedua Grup B, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 49)

27 Juni 2010, 01:30
Juara Grup C v Peringkat Kedua Grup D, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg (Partai 50)

27 Juni 2010, 21:00
Juara Grup D v Peringkat Kedua Grup C, Free State Stadium, Bloemfontein (Partai 51)

28 Juni 2010, 01:30
Juara Grup B v Peringkat Kedua Grup A, Soccer City, Johannesburg (Partai 52)

28 Juni 2010, 21:00
Juara Grup E v Peringkat Kedua Grup F, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 53)

29 Juni 2010, 01:30
Juara Grup G v Peringkat Kedua Grup H, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 54)

29 Juni 2010, 21:00
Juara Grup F v Peringkat Kedua Grup E, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria (Partai 55)

30 Juni 2010, 01:30
Juara Grup H v Peringkat Kedua Grup G, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 56)

Perempat-Final
2 Juli 2010, 21:00
Pemenang Partai 53 v Pemenang Partai 54, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 57)

3 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 49 v Pemenang Partai 50, Soccer City, Johannesburg (Partai 58)

3 Juli 2010, 21:00
Pemenang Partai 52 v Pemenang Partai 51, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 59)

4 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 55 v Pemenang Partai 56, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 60)

Semi-final
7 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 58 v Pemenang Partai 57, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 61)

8 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 59 v Pemenang Partai 60, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 62)

Perebutan Juara Ketiga
11 Juli 2010, 01:30
Tim Kalah Partai 61 v Tim Kalah Partai 62, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 63)

Final
12 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 61 v Pemenang Partai 62, Soccer City, Johannesburg (Partai 64)

http://www.goal.com/id-ID/news/1369/piala-dunia/2009/12/05/1666572/inilah-jadwal-lengkap-piala-dunia-2010

Tuesday, May 25, 2010

HASIL OLAHAN SORGUM

Biji sorgum yang telah dihasilkan dapat dijadikan bahan baku berbagai jenis makanan dan snack, dimana sebelumnya telah diolah menjadi tepung. Beberapa jenis makanan/snack dari sorgum antara lain :
Cake Pisang
• 1,5 ons tepung sorgum
• 1,5 ons tepung terigu
• 2,5 ons gula pasir
• 6 butir telur ayam
• 3 buah pisang ambon
• 6 sendok makan mentega
• 2 sendok the soda kue
• 1 sendok the vanili

Gabes Udang
• 0,25 kg tepung sorgum
• 2 ons tepung beras
• 1 ons wortel
• 1 ons buncis
• 1 ons touge
• 2 Batang daun saledri
• 2 butir telur
• 0,5 kg minyak sayur
• 0,25 kg udang basah
• 2 siung bawang putih
• 0,5 sendok lada halus
• 1 sendok makan garam

Kue lapis
• 2 liter santan
• 500 gram tepung sorgum
• 250 gram tepung beras
• 600 gram gula pasir

Kue Donat
• 0.25 kg tepung sorgum
• 0,5 kg tepung terigu
• 1 gelas air putih hangat kuku
• 1 butir telur ayam
• 2 sendok makan gula kasar
• 1 sendok ragi fernipan
• 0,5 sendok the vanili
• 1 sendok susu bubuk
• 0,5 kg minyak sayur
• 1 ons gula halus

Kue Semprit Dahlia
• 1 kg tepung sorgum
• 3 ons mentega
• 4 butir telur ( 2 untuk pengoles)
• 2 sendok makan susu kental
• 4 sendok makan bubuk coklat
• 1 sendok teh vanili

Kue Keju
• 1 kg tepung sorgum
• 0,5 kg gula pasir
• 400 gram blue band
• 1 sendok teh vanili
• ¼ keju
• 4 butir kuning telur
• 2 buah nanas(diparut)
• 0,25 kg gula pasir

Cendol Tepung Sorgum
• 0,5 kg tepung sorgum
• 2 butir kelapa
• 0,25 gula merah
• 0,25 kg gula pasir
• 2 sendok teh pasta pandan
• 10 buah nangka
• 4 gelas air dingin
• garam secukupnya

Siomay dari tepung sorgum
• 1 kg tepung sorgum
• 1 kg ikan
• 1 ons bawang putih
• 2 sendok teh lada halus
• 2 sendok teh kemiri
• 2 sendok teh garam
• 3 sendok teh sasa
• 0,25 kg bawang daun
• 1 kg kacang tanah
• 0,25 kg cabe
• 0,5 kg gula merah
• 2 bungkus bawang merah
• 2 sendok makan garam
• 3 sendok makan sasa
• 10 lembar daun jeruk nipis

Kue kacang
• 1 kg tepung sorgum
• 2 butir kuning telur
• 0,5 kg minyak sayur
• 0,5 kg kacang tanah
• 1 ons gula halus

Kue Bakpia• 1 kg kacang hijau
• 0,5 gula pasir
• 1 kg tepung sorgum
• 3 gelas minyak sayur
• 1,5 gelas air putih
• 0,5 kg tepung terigu

Kue putri salju
• 1 kg tepung sorgum
• 0,5 kg mentega
• 0,5 gelas minyak goreng
• 0,25 gelas air
• 2 butir telur
• gula halus secukupnya

Ongol-Ongol
• 3 ons tepung sorgum
• 2 ons gula merah
• sedikit garam
• 3,5 gelas air
• 0,5 butir kelapa diparut kasar

SORGUM

Pembangunan pertanian tanaman pangan di Indonesia merupakan simbol pembangunan pertanian nasional yang meliputi padi dan palawija. Namun dilain pihak pengembangan tanaman serealia lainnya selain padi dan jagung sangat diharapkan untuk menunjang pengembangan diversifikasi pangan sebagai bahan alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan pangan non beras. Tanaman sorgum di Indonesia sebenarnya sudah sejak lama dikenal tetapi pengembangannya tidak sebaik padi dan jagung, hal ini dikarenakan masih sedikitnya daerah yang memanfaatkan tanaman sorgum sebagai bahan pangan. Tanaman ini mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan secara komersial di Indonesia, karena didukung oleh kondisi agroekologis dan ketersediaan lahan yang cukup luas. Sorgum juga sangat potensial untuk diangkat menjadi komoditas agroindustri karena mempunyai beberapa keunggulan seperti dapat tumbuh di lahan kering dan sawah pada musim kering/ kemarau, resiko kegagalan kecil dan pembiayaan (input) usahataninya relative rendah. Selain budidaya yang mudah, sorgum juga mempunyai manfaat yang sangat luas antara lain untuk pakan ternak, bahan baku industri makanan dan minuman, bahan baku untuk media jamur merang (mushroom), industri alkohol, bahan baku etanol dan sebagainya.

II. INFORMASI SORGUM
A. Penghasil Sorgum Dunia
Pada saat ini tanaman sorgum banyak terdapat di beberapa negara, antara lain : India, Cina, Nigeria, Amerika, Sudan, Argentina, Meksiko, Thailand dan Indonesia.

B. Daerah Pengembangan Sorgum
Daerah pengembangan sorgum diutamakan pada daerah-daerah yang pernah melakukan pertanaman sorgum adalah sebagai berikut:
1. Propinsi Jawa Barat
• Kabupaten Garut
• Kabupaten Ciamis
• Kabupaten Cirebon
• Kabupaten Sukabumi
• Kabupaten Indramayu

2. Propinsi Jawa Tengah
• Kabupaten Brebes
• Kabupaten Demak
• Kabupaten Wonogiri

3. Propinsi DI.Yogyakarta
• Kabupaten Bantul
• Kabupaten Kulon Progo
• Kabupaten Gunung Kidul

4. Propinsi Jawa Timur
• Kabupaten Pacitan
• Kabupaten Lamongan
• Kabupaten Sampang

5. Propinsi Nusa Tenggara Timur
• Kabupaten Kupang
• Kabupaten Rote Ndao
• Kabupaten Timor Tengah Selatan
• Kabupaten Timor Tengah Utara
• Kabupaten Belu
• Kabupaten Alor
• Kabupaten Flores Timur
• Kabupaten Sikka
• Kabupaten Ende
• Kabupaten Ngada
• Kabupaten Manggarai
• Kabupaten Sumba Barat
• Kabupaten Sumba Timur

C. Keunggulan
Tanaman sorgum mempunyai keunggulan yang tak kalah dari tanaman pangan lain, seperti:
• Daya adaptasi luas
• Tahan terhadap kekeringan
• Sangat cocok untuk dikembangkan di daerah marginal
• Dapat di ratun (pemangkasan batang tanaman pada musim panen pertama yang dilanjutkan dengan
   pemeliharaan tunas- tunas baru pada periode kedua)
• Seluruh bagian tanaman mempunyai nilai ekonomis.

D. Manfaat Tanaman Sorgum
Manfaat dari tanaman sorgum adalah sebagai berikut :
• Bahan baku industri kertas, nira, gula, alkohol, apritus dan monosodium glutamat (MSG)
• Bahan baku pakan ternak (biji sorgum)
• Bahan baku media jamur merang (Mushroom)
• Sumber hijauan pakan ternak ruminansia (batang dan daun)
• Bahan baku ethanol (biji sorgum)

E. Komposisi Nilai Nutrisi Sorgum
Komposisi nilai nutrisi tanaman sorgum tidak kalah dari tanaman serealia lainnya seperti padi, jagung dan ubi kayu. Perbandingan kandungan nutrisi tanaman sorgum dan beras adalah sebagai berikut :
Perbandingan Kandungan Nutrisi 100 gr sorgum dan beras.
Nutrisi                 Sorgum        Beras
Kalori (kal)         332               360
Protein (kal)          11                6,8
Lemak (gr)           3,3                0,7
Karbohidrat (gr)   7,3              78,9
Kalsium (m gr)      28                6
Besi (m gr)           4,4                0,8
Fosfor (m gr)      287              140

F. Sifat-sifat morfologis dan fisiologis
Adapun sifatsifat morfologis dan fisiologis tanaman sorgum adalah sebagai berikut :
• Bagian tanaman diatas tanah tumbuh lambat sebelum perakarannya berkembang dengan baik.
• Sistem perakarannya terdiri atas akar-akar seminal (akar-akar primer) pada dasar buku pertama pangkal
  batang, akar-akar koronal (akar-akar pada pangkal batang yang tumbuh ke arah atas) dan akar udara
  (akar-akar yang tumbuh dipermukaan tanah). Tanaman sorgum membentuk perakaran sekunder 2 kali lipat
  dari jagung.
• Batang beruas-ruas dan berbuku-buku, tidak bercabang dan pada bagian tengah batang terdapat seludang
  pembuluh yang diselubungi oleh lapisan keras (sel-sel parenchym). Daun tumbuh melekat pada buku-buku
  batang dan tumbuh memanjang, yang terdiri dari kelopak daun, lidah daun dan helaian daun. Daun berlapis
  lilin yang dapat menggulung bila terjadi kekeringan.
• Bunga tersusun dalam malai. Tiap malai terdiri atas banyak bunga yang dapat menyerbuk sendiri atau
  silang.
• Biji tertutup oleh sekam yang berwarna kekuning-kuningan atau kecoklat-coklatan. Warna biji bervariasi
  yaitu coklat muda, putih atau putih suram tergantung varietas.
• Tinggi tanaman berkisar 1-1,5 meter bahkan lebih tergantung varietas.

G. Jenis Tanaman Sorgum
Terdapat banyak jenis tanaman, antara lain :
 Sorgum berumur pendek/semusim (Sorghum vulgare)
 Sorgum Makanan Ternak : Varietas sachartum batangnya banyak mengandung gula yang dapat dipakai
    untuk membuat sirup. Ditanam juga untuk menghasilkan pakan ternak.
 Sorgum penghasil biji non saccharing : Jenis sorgum ini diantaranya milo, kafir, feteria dan heigari,
    batangnya tidak mengandung gula dan bijinya mengandung karbohidrat, protein dan lemak, daun untuk
    pakan ternak.
 Sorgum sapu : Jenis tanaman sorgum ini menghasilkan malai yang panjang tangkainya (30-90 cm) untuk
    dijadikan sapu dan sikat.
 Sorgum rumput (Sorgum vulgare sudanense) Jenis ini dikenal dengan sebagai rumput sunda, mempunyai
    sifat tahan kering dan tahan kekurangan air. Jenis ini dapat tumbuh dengan baik di tempat Rumput 
    Benggala dan Paspalum. Rumput ini dapat mencapai ketinggian 1,5 meter.
 Sorgum Tahunan (Sorgum helepensis) : Jenis sorgum ini merupakan nenek moyang Sorgum vulgare,
   dimana jenis sorgum ini tidak menghasilkan biji, namun dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak.
   Diluar negeri dikenal sebagai rumput Johnson.

III. BUDIDAYA TANAMAN SORGUM
A. Syarat Tumbuh
Tanaman sorgum dapat berproduksi walaupun dibudidayakan dilahan kurang subur, air yang terbatas dan masukkan (input) yang rendah, bahkan dilahan yang berpasirpun sorgum dapat dibudidayakan. Namun apabila ditanam pada daerah yang berketinggian diatas 500 m dpl tanaman sorgum akan terhambat pertumbuhannya dan memiliki umur yang panjang.

Menurut hasil penelitian, lahan yang cocok untuk pertumbuhan yang optimum untuk pertanaman sorgum adalah :
• Suhu optimum 23° 30° C
• Kelembaban relatif 20% 40%
• Suhu tanah ± 25° C
• Ketinggian ≤ 800 m dpl
• Curah hujan 375 – 425 mm/th
• pH 5,0 – 7,5
Selain persyaratan diatas sebaiknya sorgum jangan ditanam di tanah podzolik merah kuning yang masam, namun untuk memperoleh pertumbuhan dan produksi yang optimal perlu dipilih tanah ringan atau mengandung pasir dan bahan organik yang cukup. Tanaman sorgum dapat beradaptasi pada tanah yang sering tergenang air pada saat banyak turun hujan apabila sistem perakarannya sudah kuat.

B. Penyiapan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisasisa tanaman sebelumnya, kemudian dicangkul atau dibajak 2 kali setelah itu baru digaru dan diratakan. Setelah tanah diratakan, dibuat saluran drainase di sekeliling atau di tengah lahan. Ukuran petakan disesuaikan dengan keadaan lahan. Untuk lahan yang hanya mengandalkan residu air tanah, pengolahan hanya dilakukan secara ringan dengan mencangkul tipis permukaan tanah untuk mematikan gulma. Pengolahan tanah secara ringan sangat efektif untuk menghambat penguapan air tanah sampai tanaman panen. Tanah yang sudah diolah sebaiknya diberikan pupuk organik, misalnya pupuk kandang atau kompos. Pengolahan tanah ini bertujuan antara lain untuk memperbaiki struktur tanah, memperbesar persediaan air, mempercepat pelapukan, meratakan tanah dan memberantas gulma. Sebaiknya pengolahan tanah paling baik dilakukan 2-4 minggu sebelum tanam.

C. Pemilihan Varietas
Untuk mendapatkan hasil yang baik, yang harus diperhatikan adalah penanaman jenis varietas unggul yang cocok dan sesuai dengan lingkungan hidup setempat serta penerapan teknik budidaya yang tepat. Varietas unggul yang dianjurkan untuk ditanam harus memperhatikan kegunaan dan lingkungan tumbuhnya. Untuk keperluan konsumsi manusia (pangan) varietas yang dianjurkan antara lain UPCA S1, Keris, Badik dan Hegari Genjah. Karena varietas ini mempunyai keunggulan seperti berumur genjah, tinggi batang sedang, berbiji putih dengan rasa olah sebagai nasi cukup enak. Varietas Kawali dan Numbu yang dilepas tahun 2001 juga mempunyai rasa olah sebagai nasi cukup enak, namun umurnya relatif lebih panjang. Sedangkan untuk pakan ternak dipilih varietas sorgum yang tahan hama penyakit, tahan rebah, tahan disimpan dan dapat diratun.

Pada lingkungan yang ketersedian airnya terbatas dan masa tanam yang singkat dipilih varietas-varietas umur genjah seperti Keris, Badik, Lokal Muneng dan Hegari Genjah. Ditinjau dari segi hasil, varietas umur genjah memang hasilnya jauh lebih rendah daripada varietas umur sedang atau dalam, tetapi keistimewaannya dapat segera dipanen, menyelamatkan dari resiko kegagalan hasil akibat kekeringan.

D. Waktu Tanam
Sorgum dapat ditanam pada sembarang musim tanam asalkan pada saat tanaman muda tidak tergenang atau kekeringan. Namun begitu waktu tanam yang paling baik adalah pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Pada areal yang telah disiapkan sebelumnya dibuatkan lubang tanam dengan jarak tanam disesuaikan dengan varietas yang digunakan, ketersediaan air dan tingkat kesuburan tanah. Pada tanah yang kurang subur dan kandungan air tanah rendah sebaiknya di gunakan jarak tanam lebih lebar atau populasi tanam dikurangi dari populasi baku (seharusnya).

E. Penanaman
Jarak tanam sorgum dapat bervariasi sesuai dengan varietas yang digunakan, ketersediaan air tanah dan kesuburan. Untuk mencapai hasil yang optimum, varietas pendek dan sedang memerlukan jarak tanam yang lebih rapat dibandingkan dengan varietas tinggi. Pada jenis varietas sedang sampai batas tertentu terjadi kenaikkan hasil dengan semakin tingginya populasi tanam. Sedangkan kebutuhan benih untuk pertanaman sorgum berkisar 10 kg/ha dengan jarak tanam 70 cm x 20 cm atau 15-20 kg/ha dengan jarak tanam 60 cm x 20 cm.

Pada tanah yang kurang subur dan kandungan air tanah rendah, sebaiknya digunakan jarak tanam lebih lebar atau populasi tanam kurang dari populasi baku. Untuk mengurangi penguapan air tanah, jarak tanam antar baris dipersempit tetapi jarak dalam baris diperlebar. Menanam sorgum dapat dilakukan dengan cara ditugal seperti halnya menanam jagung, bila jarak tanamnya tidak terlalu rapat. Lubang tanam diisi sekitar 3 5 biji, kemudian ditutup dengan tanah ringan. Penutupan tanah secara padat dan berat menyebabkan biji sukar berkecambah. Tanaman rapat dilakukan dengan menyebar biji di sepanjang alur garitan dan pengaturan jarak tanam dilakukan pada saat penjarangan. Tetapi cara ini hanya dapat dilakukan pada tanah yang mempunyai struktur gembur.
Setelah umur 3 minggu, tanaman harus segera dijarangi dan ditinggalkan 2 tanaman agar dapat tumbuh dan berproduksi secara optimum. Pertanaman yang hanya mengandalkan residu air tanah tidak perlu digemburkan. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan pemupukan ke2 (3-4 minggu setelah tanam), dengan tujuan untuk memperkokoh kedudukan tanaman dan untuk menekan penguapan air tanah.

F. Pemeliharaan
1. Pengairan
Tujuan pengairan adalah menambah air bila tanaman kekurangan air. Bila tidak kekurangan maka pengairan tidak perlu dilakukan. Sebaliknya, bila kebanyakan air justru harus segera dibuang dengan cara membuat saluran drainase.

Sorgum termasuk tanaman yang tidak memerlukan air dalam jumlah yang banyak, tanaman ini tahan terhadap kekeringan, tetapi ada masa tertentu tanaman tidak boleh kekurangan air yaitu :

• Tanaman berdaun empat, masa bunting waktu biji malai berisi, pada waktu tersebut tanaman tidak boleh
   kekurangan.
• Selama pertumbuhan pemberian air cukup dilakukan 3-6 kali setiap 4-10 hari sekali.
• Pemberian air dilakukan pada sore/malam hari, setelah suhu tanah tidak terlalu tinggi.
• Pemberian air dihentikan setelah biji mulai agak mengeras, hal ini dikarenakan agar biji dapat masak dengan
  serempak.

2. Pemupukan.
Tanaman sorgum banyak membutuhkan pupuk N (Nitrogen), namun demikian pemupukan sebaiknya diberikan secara lengkap agar produksi yang dihasilkan cukup tinggi. Dosis pemupukan yang diberikan berbeda-beda tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan varietas yang ditanam.

3. Penjarangan Tanaman
Pertumbuhan tanaman sorgum biasanya sudah merata/seragam pada umur 2 minggu setelah tanam. Namun demikian tidak semuanya tanaman yang tumbuh di tiap lubang dengan baik.
Apabila terdapat tumbuh yang kurang baik perlu dilakukan penjarangan dengan mencabut tanaman yang kurang baik tersebut. Sehingga pada tiap lubang tersisa tanaman yang terbaik untuk dipelihara hingga panen.

4. Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan mencabut tumbuhan pengganggu (gulma) hingga perakarannya secara hatihati, agar tidak mengganggu perakaran tanaman utama. Keberadaan gulma akan menjadi pesaing bagi tanaman utama dalam mendapatkan air dan unsur hara yang ada di dalam tanah atau bahkan menjadi tempat hama atau penyakit. Oleh sebab itu gulma harus secara rutin disiangi. Gulma yang telah dicabut sebaiknya ditampung atau dikubur di suatu tempat agar membusuk sehingga kemudian dapat dijadikan kompos.

5. Pembubunan
Pembubunan dilakukan dengan cara menggemburkan tanah disekitar tanaman sorgum, kemudian menimbunkan tanah tersebut pada pangkal batang tanaman sorgum sehingga membentuk guludan-guludan kecil yang bertujuan untuk mengokohkan batang tanaman agar tidak mudah rebah dan merangsang terbentuknya akarakar baru pada pangkal batang.

6. Pengendalian hama penyakit
Tanaman Sorgum termasuk tanaman yang sedikit terserang hama penyakit bila dibandingkan dengan tanaman lainnya. Namun terdapat beberapa hama dan penyakit tanaman sorgum yang utama seperti :

• Lalat bibit (Atherigona exiqua Stein): Lalat bibit ini menyerang tanaman di bagian pangkal batang tanaman
 dengan menggerek dan menyerang tanaman sorgum muda (berumur 3 minggu setelah tanam) sehingga
 menyebabkan berlubang kecil tidak teratur dan akhirnya tanaman menjadi layu mati.

• Ulat Tanah (Agrotis sp) Ulat ini biasanya menyerang tanaman pada malam hari dengan sasaran tanaman
  sorgum stadium muda. Serangannya menyebabkan pangkal batang tanaman terpotong tepat diatas
  permukaan tanah sehingga bekas serangannya tampak terkulai.
• Hama bubuk : Disebabkan oleh serangan Sitophilus sp yang menyerang biji sorgum di gudang
  penyimpanan. Serangga ini menyerang biji sorgum yang berlubanglubang dan keropos sehingga tidak layak
 untuk dikonsumsi.
• Karat daun :Gejala serangannya adalah munculnya noda-noda kecil berwarna merah karat yang kemudian
 diikuti dengan timbulnya massa tepung berwarna coklat kekuningkuningan yang menutupi permukaan daun.
 Pengendaliannya dengan cara memangkas daun yang terinfeksi berat dan melakukan pergiliran/rotasi
 tanaman.
• Bercak daun : Ditandai dengan munculnya bercak bulat berukuran kecil dan berwarna kuning yang
 dikelilingi warna coklat pada daun yang terinfeksi.
• Kapang Jelaga : Gejala serangan pada permukaan atas daun tertutup oleh lapisan yang berwarna hitam,
 kering dan tipis dan dapat dikendalikan dengan menyemprotkan kapur atau menghembuskan belerang.

IV. PANEN DAN PASCA PANEN
Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, waktu musim penanaman diusahakan tepat sehingga pada saat pemasakan biji sampai panen berada pada musim kering. Karena apabila pada waktu pemasakan pada musim hujan dikhawatirkan banyak biji yang busuk dan berkecambah. Kualitas dan kuantitas hasil panenan sorgum sangat ditentukan oleh ketepatan waktu (baik tanam maupun panen), cara panen dan penanganan pasca panen.

A. Panen
Tanaman sorgum sudah dapat dipanen pada umur 3-4 bulan tergantung varietas. Penentuan saat panen sorgum dapat dilakukan dengan berpedoman pada umur setelah biji terbentuk atau dengan melihat cirri-ciri visual biji. Pemanenan juga dapat dilakukan setelah terlihat adanya cirri-ciri seperti daun-daun berwarna kuning dan mengering, biji-biji bernas dan keras serta berkadar tepung maksimal.
Panen yang dilakukan terlambat atau melampaui stadium buah tua dapat menurunkan kualitas biji. Biji-biji akan mulai berkecambah bila kelembaban udara cukup tinggi. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada keadaan cuaca cerah/terang. Pada saat pemanenan sebaiknya pemotongan dilakukan pada pangkal tangkai/malai buah sorgum dengan panjang sekitar 15-25 cm. Untuk meningkatkan produksi sorgum dapat dilakukan budidaya lanjutan dengan cara ratun yaitu pemangkasan batang tanaman pada musim panen pertama yang dilanjutkan dengan pemeliharaan tunas- tunas baru pada periode kedua. Adapun tata cara budidaya sorgum ratun setelah panen musim pertama adalah sebagai berikut :
• Seusai panen pada musim pertama segera dilakukan pemotongan batang yang tua tepat diatas permukaan
  tanah.
• Tanah disekitar tanaman sorgum dibersihkan dari rumput liar/gulma.
• Di buatkan larikan kecil sejauh 10-15 cm dari pangkal batang tanaman sorgum kemudian disebarkan
  pupuk.
• Tanaman yang berasal dari tunas-tunas baru (ratun) dipelihara dengan baik seperti pada pemeliharaan
 tanaman periode pertama. Pada stadium buah tua dilakukan panen musim kedua. Hal yang sangat perlu
 diperhatikan adalah tata cara pemotongan batang tanaman. Pemotongan harus tepat dilakukan diatas
 permukaan tanah agar tunas-tunas baru tumbuh dari bagian batang yang berada di dalam tanah.

B. Pasca Panen
1. Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan dijemur dibawah sinar matahari atau dengan menggunakan mesin pengering. Lama penjemuran hingga biji sorgum berkadar air 12%-14% adalah sekitar 60 jam.

2. Perontokkan
Biji sorgum dirontokan dari malainya dengan cara diirik atau dapat pula dengan menggunakan mesin perontok. Biji sorgum dibersihkan dari kotoran atau limbah (sekam) kemudian dijemur ulang dengan disebarkan secara merata diatas lantai jemur.

3. Pewadahan dan Penyimpanan
Biji sorgum segera diwadahi dalam karung, tiap karung sebaiknya berkapasitas 25 kg-50 kg, kemudian disimpan dalam gudang penyimpanan yang kering dan berventilasi baik.
(ik/berbagai sumber)

Sorgum untuk Ketahanan Pangan


Pembudidayaan kembali tanaman sorghum di NTT, adalah salah satu hasil rekomendasi dari Peringatan Hari Pangan Sedunia yang dilaksanakan bulan Oktober 2009 di Sengari.
Salah satu issue utama yang dibahas adalah ancaman krisis pangan di Indonesia yang diperkirakan akan terjadi tahun 2035. Dengan prediksi jumlah penduduk 400 juta pada saat itu, kebutuhan beras nasional diperkirakan menepis angka 36 juta ton. Sementara, produksi beras nasional saat ini masih menari-nari di kisaran 25 juta ton sampai 29 juta ton.

Di desa Gapong dan Desa Perak, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, tercatat konsumsi beras per orang per bulan sebanyak 20 kg. Sementara rata-rata produksi beras di 2 desa ini hanya 4 kg/orang/bulan artinya sebanyak 16 kg masih harus didapat dari luar desa.

Upaya mendongkrak produksi beras, tampaknya bukan perkara gampang. Seperti kita tahu, dalam dua dekade terakhir, telah terjadi pengalihan fungsi lahan pertanian secara massal. Menurut data Badan Pertanahan Nasional (BPN) sekitar 81.176 hektar lahan pertanian di Pulau Jawa telah disulap menjadi area pemukiman dan industri. Belum lagi daerah lainnya. Fakta ini menunjukkan riskannya ketahanan pangan nasional jika hanya mengandalkan satu komoditi, yakni beras. Karena itulah upaya pengembangan pangan alternatif yang berbasis umbi-umbian, tanaman pohon atau biji-bijian, menjadi amat penting. Sorgum adalah salah satu pilihan utama.

Sorgum dapat diproses menjadi tepung yang bisa diolah menjadi aneka produk makanan yang mempunyai nilai tambah tinggi. Di Thailand, misalnya, makanan berbasis tepung ini variasinya banyak sekali. Mulai dari kue basah hingga bubur bayi. Anehnya, di Indonesia, sorgum bukanlah menu favorit dan kalah populer dibanding beras.

Padahal, dari nilai gizinya sorgum jauh lebih unggul ketimbang beras. Lihat saja. Kandungan protein satu gram sorgum ternyata 1,6 kali lipat ketimbang beras. Sorgum juga memiliki kandungan besi 5,5 kali lipat ketimbang beras, 2,05 kali lipat fosfor, 3,1 kali lipat vitamin B1, 4,7 kali lipat lemak dan 4,6 kali lipat kalsium.
Tak berlebihan jika sorgum dikatakan sebagai primadona pangan alternatif. Dibanding beras, sorgum relatif tidak memerlukan persyaratan tumbuh yang rewel. Ia memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi untuk tumbuh di lahan-lahan marjinal, seperti lahan kering, lahan kosong yang kurang subur, dan lahan nonproduktif lainnya. Potensinya sangat besar. Data dari Departemen Pertanian menunjukkan potensi lahan marginal di seluruh Indonesia sekitar 853 ribu hektare. Keunggulan lain, sorgum dapat ditanam dengan sistem ratun yang memerlukan sedikit tenaga kerja. Hebatnya lagi, Sorgum dapat dipanen dua hingga tiga kali untuk sekali tanam saja.

Monday, May 24, 2010

Pranata Mangsa - Tata Musim

Pranata mangsa merupakan perhitungan waktu berdasarkan kejadian-kejadian alam seperti musim penghujan, kemarau, letak bintang, pengaruh bulan purnama, dan lain-lain. Biasanya pranata mangsa dijadikan patokan untuk melakukan suatu kegiatan. Di masyarakat petani dan nelayan, pranata mangsa masih sering digunakan sebagai pertanda dalam melaksanakan pekerjaannya, untuk mengurangi resiko dan mencegah biaya produksi tinggi.
 
Pembagian Pranata Mangsa untuk pertanian :

Mangsa 1 (22 Juni -1 Agustus) : Daun-daun mulai berguguran, menyesuaikan dengan cuaca yang mulai kering, karena kemarau sudah berlangsung

Mangsa 2 (2-24 Agustus) : Ditandai dengan tanah retak , karena tidak ada hujan sama sekali

Mangsa 3 (25 Agustus – 18 September) : Masih kering, tetapi beberapa jenis tanaman , seperti umbi-umbian, masih bisa mengeluarkan tunasnya, seperti gadung dan ketela

Mangsa 4 : (19 September – 13 Oktober) : Kekeringan sudah pada puncaknya karena banyak sumber mata air mongering, bahkan mati

Mangsa 5 (14 Oktober – 10 November) : Musim hujan mulai tiba

Mangsa 6 (11 November – 22 Desember) : Banyak buah-buahan mulai masak. Tetapi banyak juga lalat bermunculan. Jadi perlu menjaga kebersihan lingkungan.

Mangsa 7 (23 Desember – 3 Februari) : Hujan sangat lebat dan banyak penyakit yang dibawa angin. Sebaiknya lingkungan sudah dibersihkan pada bulan sebelumnya, karena pada mangsa ini rawan terjadi bencana.

Mangsa 8 (4 Februari – 28/29 Februari) : Mangsa ini biasanya musim kawin bagi binatang, khususnya burung pemakan padi

Mangsa 9 (1-25 Maret): Padi sudah mulai menguning sehingga banyak petani senang karena mendekati masa panen

Mangsa 10 (26 Maret – 18 April) : Banyak binatang mulai bunting setelah musim kawin beberapa waktu lalu

Mangsa 11 (19 April – 11 Mei) : Mangsa ini musimnya panen raya

Mangsa 12 (12 Mei – 21 Juni) : Mangsa ini air sudah menghilang atau menginjak musim kemarau

Belajar dari Pengalaman - Konservasi tanah dan air




Konservasi tanah dan air adalah upaya-upaya untuk melindungi, menjaga dan mengawetkan tanah dan air dari berbagai faktor penyebab kerusakan tanah.

Tujuan konservasi tanah & air
• Mencegah terjadinya erosi
• Mengendalikan air supaya menyerap ke dalam tanah
• Mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah.

Erosi adalah : terkikisnya tanah oleh air, angin , ternak maupun manusia sendiri.
Sebab-sebab terjadinya erosi
• Sistem berladang tebas bakar, karena sewaktu membuka lading permukaan tanah terbuka sehingga tanah akan mudah terkikis baik oleh angin maupun air hujan.
• Pengolahan tanah yang tidak mengikuti garis kontur karena kalau ada hujan , air terus mengalir ke bawah sehingga mengikis tanah dan menerjang tanaman dan tanah yang ada dibawahnya.
• Air hujan yang berlebihan karena dengan semakin kuat dan seringnya hujan, tanah akan semakin rapuh dan  mudah terkikis oleh air hujan.
• Angin kencang , karena angin yang bertiup kencang maka ia dapat mengikis tanah.
• Ternak lepas, karena ternak tersebut dapat bebas menginjak-injak tanah, sehingga tanah mudah rapuh (terutama tanah yang miring)

Pembuatan dan cara penggunaan bingkai A
Cara membuat :

• Siapkan 3 buah batang kayu yang cukup kuat dan lurus, parang, batu, tali dan pensil.
• Potonglah dua batang kayu dengan panjang kira-kira 2 meter (setinggi badan 1,5 – 2 meter). Kedua batang ini akan menjadi Bingkai A
• Kemudian potonglah kayu dengan ukuran ½ dari panjang kedua batang kayu yang telah dipotong tadi. Potongan kayu ini akan menjadi palang melintang pada bingkai A
• Ikatkan kedua batang kayu yang panjang menjadi satu pada ujungnya. Ikatan itu harus berada kira-kira 2,5 cm dari ujung batang kayu tersebut. Pastikan sambungan kayu itu cukup kuat.
• Ikatkan salah satu ujung palang melintang pada salah satu kaki Bingkai A kira-kira ditengahnya.
• Ikat ujung palang melintang yang satunya lagi pada kaki Bingkai A dan akan berguna sebagai tempat penunjuk dalam mencari tempat mendatar.
• Ikat tali atau benang pada puncak Bingkai A
• Ujung tali yang satunya ikatkan sebuah batu atau bend alai. Benda tersebut harus cukup berat sehingga pada saat tergantung tidak bergoyang jika ditiup angin.





Cara penggunaan
Untuk menentukan garis kontur , harus diketahui terlebih dahulu dengan tepat kapan kedua kaki bingkai A berada dalam keadaan yang benar-benar mendatar pada garis kontur. Untuk itu maka kita perlu menemukan titik tengah/titik keseimbangan , yaitu titik dimana benang memotong palang melintang pada saat kedua kaki Bingkai A berada dalam posisi mendatar.

Langkah-langkah menemukan titik tengah
• Tegakkan Bingkai A dengan menggunakan patok, tandailah tempat dimana ujung kedua kakinya bertumpu pada tanah. Sebaiknya dipilih tanah yang agak miring (5-10 derajad)
• Tandailah dengan pensil tempat dimana benang melalui palang melintang bingkai A
• Pindahkan Bingkai A sehingga kedudukan kaki terbalik: kaki kiri berada di tempat dimana kaki kanan berada dan kaki kanan berada dimana tadinya kaki kiri berada.
• Sekali lagi , tandailah tempat dimana benang melewati palang melintang. Kalau Bingkai A berada pada tanah yang benar-benar datar, kedua tanda akan berada di tempat yang sama. Kalau tanahnya tidak mendatar , kedua tanda itu akan terpisah.
• Kalau kedua tanda pada palang melintang itu terpisah, buatlah satu tanda lagi tepat di tengah diantara kedua tanda tadi. Tanda inilah yang disebut dengan titik tengah atau titik keseimbangan.

Cara Menentukan Garis Kontur dengan Bingkai A
Garis kontur adalah garis khayal yang mendatar dan sama tingginya di semua tempat.
Pembuatan garis kontur sebaiknya dimulai dari tempat yang paling tinggi di kebun. Saat pertama kali menggunakan Bingkai A, dimulai dari bagian lekukan kebun yang paling rendah. Bingkai A ini dapat dijalankan dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

Langkah-Langkah :
• Potonglah beberapa kayu yang cukup kuat untuk dijadikan patok. Patok-patok ini akan digunakan untuk menandai titik-titik dimana parit kontur akan digali.
• Pasanglah patok pertama di pinggir kebun bagian atas.
• Pasanglah salah satu Bingkai A tepat di bagian atas menyentuh patok yang pertama. Geserlah kaki Bingkai A yang satunya lagi sampai benang melewati titik tengah. Lalu pasang patok berikutnya tepat dibawah dan membentuk kaki bingkai A yang satunya lagi.
• Kemudian angkatlah Bingkai A dan geserlah sehingga salah satu kaki Bingkai A itu menyentuh patok yang dipasang.
• Pasanglah Bingkai A sehingga benang tepat melewati tanda datar. Pasanglah patok di kaki Bingkai A yang satu lagi di bagian bawahnya tetapi masih menyentuhnya. Lanjutkanlah pekerjaan sepanjang lebar kebun dengan cara itu.

Pembuatan garis kontur berikutnya dilakukan dengan bergerak ke bawah dimana saat pandangan mata sama tinggi dengan garis kontur yang sudah dibuat , maka titik dimana kaki menginjak tanah itulah garis kontur berikutnya dibuat. Demikian seterusnya sampai seluruh kebun telah ditandai garis konturnya.

Jenis-Jenis teras.
- Teras kredit batu : Teras yang tersusun dari batu-batu yang ada didalam dan disekitar kebun. Susunan batu mirip seperti pematang yang melintang di kebun. Tanaman penguat teras ditanam pada bagian bawah teras batu. Bidang olah masih miring dan secara perlahan akan menjadi rata.

- Teras kredit Guludan : Teras yang tersusun dari tanah yang digali pada tempat saluran got/parit kontur sehingga Nampak seperti guludan. Tanaman penguat teras dapat ditanam pada guludan , sedangkan got berfungsi untuk menampung air. Bidang olah masih miring dan secara perlahan akan menjadi rata.

- Teras bangku : Teras yang dibuat dengan meratakan bidang olah yaitu dari tanah bagian atas di tarik ke bawah sehingga mirip seperti bangku, bidang olah akan rata dan pada bagian bawah dibuat pematang. Tanaman penguat teras dapat ditanam pada pematang.



Penanaman tanaman penguat teras
Jenis – jenis tanaman penguat teras
o Kaliandra merah dan putih
o Gamal
o Kembang sepatu
o Rumput raja, rumput gajah , rumput setaria
o Nenas, dll

Cara menanam
o Pola tanam zig-zag (segitiga) dan merupakan campuran berbagai jenis tanaman teras.
o Jarak tanam sesuai dengan kemiringan lahan dan ketersediaan benih, misalnya 5 cm x 5 cm, 10 cm x 10 cm atau lebih. Makin miring lahan, makin rapat jarak tanam yang dibutuhkan.
o Waktu tanam pada awal musim hujan.
o Jumlah biji per lubang sekitar 2-3 biji.

Teknik-teknik konservasi tanah dan air yang lain adalah :
- Parit kontur : Parit yang berada disebelah atas teras/guludan untuk menampung dan meresapkan air kedalam tanah.
- Saluran pembuangan / Pengendali air : Saluran untuk mengalirkan air berlebihan dari kebun ke tempat lain yang lebih aman dan biasanya dibuat disekeliling dan kepala kebun.
- Tanggul penghambat : Tanggul untuk menghambat aliran air got/parit kontur saluran pengendali air.
- Perangkap tanah : Lubang untuk menampung sari-sari (kikisan/humus) dan air sehingga air meresap ke dalam tanah. Perangkap biasanya dibuat pada got/parit atau saluran pembuangan air.










Belajar dari Pengalaman - Perencanaan Kebun

Bagi keluarga tani , kegiatan berkebun merupakan hal penting tidak dipisahkan dari kehidupan mereka. Maju mundurnya kehidupan keluarga tani akan sangat ditentukan oleh kemampuan mereka dalam merencanakan, mengelola dan mengembangkan kebun. Secara sadar atau tidak, walaupun seringkali tidak tertulis , sebenarnya para petani dapat dan telah membuat perencanaan kebun sendiri berdasarkan pengalaman dalam mengelola kebun. Hal ini ditandai dengan kebiasaan menanam jenis-jenis tanaman tertentu, menyisakan sedikit hasil panen untuk persediaan benih, serta penjadwalan kegiatan dar persiapan lahan sampai pemanenan. Namun untuk membuat perencanaan kebun yang lebih baik , perlu kemampuan untuk menganalisa dengan lebih mendalam berbagai hal agar perencanaan nantinya dapat menjawab permasalahan dan kebutuhan keluarga tani pada saat ini dan masa yang akan datang.

Perencanaan kebun adalah serangkaian kegiatan untuk menggambarkan pengelolaan kebun yang di cita-citakan oleh keluarga tani dalam jangka waktu tertentu pada satuan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Tujuan Perencanaan kebun : untuk membantu para petani dalam menilai kondisi kebun mereka dan mengembangkan model pengelolaan kebun sesuai dengan kebutuhan dan sumberdaya mereka guna meningkatkan hasil kebun dan pendapatan keluarga di masa depan.

Manfaat perencanaan kebun antara lain :
- Mengoptimalkan penggunaan lahan yang sesuai dengan potensinya.
- Membantu dalam penentuan jenis-jenis usaha tani yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginan keluarga
- Membagi-bagi luasan lahan untuk berbagai jenis usaha tani yang ditentukan dengan tepat.
- Mengatur dan menghemat tenaga kerja yang diperlukan
- Menuyusun langkah-langkah kegiatan dan waktu kerja.
- Menghitung kebutuhan benih, pupuk , obat , biaya dan tenaga yang benar-benar dibutuhkan.
- Mencegah risiko kegagalan usaha tani yang dilakukan.
- Memudahkan dalam pemantauan dan penilaian pekerjaan di kebun.

Langkah-langkah dalam perencanaan kebun :
Yang perlu dikaji dalam sebuah perencanaan kebun adalah :
1. Analisa ekonomi keluarga
Dalam analisa ekonomi keluarga yang diperhitungkan adalah pengeluaran dan pendapatan keluarga tani dalam jangka waktu yang ditentukan (musim tanam, 1 tahun dan sebagainya) untuk kondisi saat ini.
- Pengeluaran keluarga tani merupakan sejumlah uang dan barang untuk kebutuhan rumah tangga dan mengelola kebun.
- Pendapatan keluarga tani adalah sejumlah hasil kebun atau uang atau barang yang diperoleh dari hasil penjualan atau hasil kebun maupun usaha lain.

Dalam analisa ini , yang perlu diketahui adalah :
- Apakah semua kebutuhan keluarga tani terpenuhi ?
- Seperti apakah selisih antara pendapatan dan pengeluaran.

2. Kebutuhan dan keinginan keluarga
Dalam pengkajian ini kita dapat memperhitungkan perkiraan kebutuhan dan keluarga tani untuk masa yang akan datang (bisa jangka pendek 1-2 tahun, jangka menengah 2-5 tahun dan jangka panjang lebih dari 5 tahun). Kebutuhan atau keinginan keluarga bisa menyangkut makanan, perumahan, sekolah, urusan adat, dll.

Sumber daya : Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa yang dimiliki oleh keluarga tani dalam pengelolaan kebun mereka, seperti kebun, tenaga kerja , usaha non kebun, modal dan usaha lain yang dapat disediakan oleh keluarga tani sendiri.

Pembuatan rencana kebun
 Penentuan tujuan dilakukan : berdasarkan hasil-hasil kajian sebelumnya. Untuk menentukan tujuan, kita perlu membuat gambaran sementara tentang suatu kebun yang menjadi idaman keluarga , yaitu jenis usaha tani yang menurut para petani dapat memenuhi kebutuhan mereka, termasuk tingkat penghasilan yang memadai.
 Penentuan jenis usaha dilakukan untuk menjawab tujuan yang telah ditetapkan, meliputi pemilihan jenis tanaman (atau ternak), pola tanam atau sistem pemeliharaan dan teknologi yang ingin diterapkan.
 Penentuan lokasi dan pembagian lahan : meliputi perkiraan letak suatu jenis usaha seperti pohon-pohon pada bagian kepala kebun atau lokasi yang sangat miring, pembuatan kolam ikan di dekat sumber air, penanaman rumput-rumputan dan larikan tanaman di bawah teras, penanaman tanaman pangan di bagian kebun yang paling subur. Selain itu penentuan lokasi juga mempertimbangkan dari segi keamanannya, kemudahan dijangkau , dll.
 Pembuatan sketsa rencana kebun : gambaran kebun yang dicita-citakan kemudian dituangkan diatas kertas. Sketsa kebun digambar dengan melihat keseluruhan kebun, tata letak, peruntukan lahan dan luasnya dalam jangka waktu tertentu. Selain itu , gambarkan pula tempat-tempat tertentu yang ada didalam kebun itu, misalnya rumah, kandang, ternak, sumber air, jalan dan sebagainya.
 Penjadwalan kegiatan dan pembagian tugas : merupakan pedoman yang sangat penting bagi keluarga dalam mengatur waktu kerjanya. Penjadwalan ini disesuaikan dengan kalender kegiatan berkebun dan kondisi cuaca setempat. Ingat juga ada kegiatan-kegiatan tertentu yang harus dijadwalkan secara tepat, misalnya pengumpulan benih untuk tanaman teras, harus dilakukan bulan Agustus-Oktober , pembuatan persemaian harus dilakukan bulan Agustus-Oktober , pembuatan persemaian harus dilakukan 3-6 bulan sebelum musim hujan dan pemindahan anakan ke kebun harus dilaksanakan pada awal musim hujan untuk mendapatkan pertumbuhan yang paling baik.

Dalam melaksanakan sebuah perencanaan yang telah dibuat , maka seluruh anggota keluarga harus mematuhi jadwal yang telah disepakati sebelumnya.

Pemantauan
Pemantauan atau monitoring dapat diartikan sebagai pengamatan untuk melihat perkembangan suatu kegiatan atau usaha yang direncanakan secara berkala. Pemantauan bisa dilakukan setiap hari, minggu,bulan atau tahun.

Evaluasi
Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk menilai sejauh mana keberhasilan suatu kegiatan atau usaha yang sudah dilaksanakan. Evaluasi ini biasa dilakukan pada pertengahan dan akhir suatu kegiatan atau pada waktu yang telah dijadwalkan.

Beberapa pertimbangan dalam perencanaan
1. Status kepemilikian lahan
2. Keamanan kebun
3. Ujicoba teknologi
4. Kelayakan pasar
5. Analisa usaha tani.
6. Modal

Holistic Business - Manggarai Coffee , Flores Indonesia




Manggarai Coffee – Flores Indonesia , Jenis Kopi : Arabica Izin : PP-IRT 210531303002

Produksi : PPSE – Ruteng – Flores

Sosial
Memberdayakan petani Manggarai secara khusus para petani anggota kelompok pemasaran dampingan Delsos Ruteng.

Budaya
Mempromosikan unsure-unsur budaya Manggarai , aroma khas dan tenun Songke Manggarai.

Lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup karena proses produksi dengan pola pertanian organic.

Bagi hasil
Pembagian keuntungan berdasarkan jasa dan prestasi.

Biji kopi Arabica yang sudah di sangrai. Kopi ini diambil dari biji-biji kopi pilihan yang dihasilkan oleh petani kopi yang pasca panennya sesuai standard mutu dan diproses secara hygienis.



Mesin sangrai/pengering kopi

Mesin penggiling kopi


Untuk Harga & Pemasaran :
Kopi Arabica ukuran
- 100 gr :Rp. 10,000
- 250 gr :Rp. 20,000
- 500 gr :Rp. 30,000

Delsos/PPSE Keuskupan Ruteng
Jalan. Pelita No. 4 Tromol Pos 801
Ruteng 86508, Flores, NTT, Indonesia
Tel/Fax No. : +62 385-21729
Email : delsosruteng@gmail.com atau adammusi_1162@yahoo.co.id

Belajar dari Pengalaman - Kumpulan Pestisida Organik

EM-LESTARI

Bahan :
• Buah-buahan yang sudah masak 1 kg (berbagai macam buah)
• Nira (mince) 1 liter

Cara Pembuatan:
 Buah yang sudah tua dan masak ditumbuk lalu disaring untuk mendapatkan sarinya
 Air sari buah lalu dicampur dengan nira dengan perbandingan 1:1
 Simpan larutan atau bahan tersebut ditempat yang sejuk, diamkan selama 15 hari atau 2 minggu.
 Setelah 15 hari larutan tersebut siap digunakan

Cara Penggunaaan:
Untuk pupuk cair setiap 1 liter EM-lestari dicampur dengan 10 liter air. Gunakan untuk menyiram tanaman

Catatan:
Larutan ini juga berfungsi sebagai pestisida alami, bisa juga untuk mempercepat pembuatan kompos.

BOKASHI JERAMI

Bahan :
• Jerami (200 kg) termasuk berbagai jenis rumput/pupuk hijau
• Dedak halus (10 kg)
• Sekam padi (200 kg)
• Gula pasir (10 sendok makan)
• EM4 (200 ml/20 sendok makan)
• Air secukupnya

Cara Pembuatan:

Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Jerami/pupuk hijau dipotong dengan ukuran 5-10 cm
• Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata

Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4-7 hari.
• Pertahankan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 4-7 hari Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik.

BOKASHI PUPUK KANDANG

Bahan :
• Pupuk kandang (300 kg)
• Dedak halus (10 kg)
• Sekam padi (200 kg)
• Gula pasir (10 sendok makan)
• EM4 (200 ml/20 sendok makan)
• Air secukupnya

Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Capurkan secara merata dedak halus, sekam padi dan pupuk kandang

Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4-7 hari.
• Pertahankan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 4-7 hari Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik.

BOKASHI PUPUK KANDANG-ARANG

Bahan :
• Pupuk kandang (20 kg)
• Dedak halus (10 kg)
• Arang sekam/ arang serbuk gergaji (100 kg)
• Gula pasir (10 sendok makan)
• EM4 (200 ml/20 sendok makan)
• Air secukupnya

Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Capurkan secara merata dedak halus, arang sekam/arang serbuk gergaji dan pupuk kandang

Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4-7 hari.
• Pertahankan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 4-7 hari Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik.

BOKASHI PUPUK KANDANG-TANAH


Bahan :
• Pupuk kandang 10 bagian
• Tanah 10 bagian
• Dedak halus 10 bagian
• Arang sekam/ arang serbuk gergaji 10 bagian
• Gula pasir (5 sendok makan)
• EM4 (200 ml/20 sendok makan)
• Air secukupnya

Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Capurkan secara merata dedak halus, tanah, arang sekam/arang serbuk gergaji dan pupuk kandang

Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4-7 hari.
• Pertahankan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 4-7 hari Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik.

BOKASHI CAMPURAN


Bahan :
• Pupuk kandang
• Dedak halus
• Abu dapur
• Dedak kasar
• Tanah humus
• Rumput/daun kering
• Batang pisang
• Daun hijau
• Gula pasir
• EM4
• Air secukupnya

Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Rumput kering, daun hijau, batang pisang dipotong dengan ukuran 5 cm, lalu capurkan secara merata degan pupuk kandang, dedak halus, abu dapur, desak kasar dan tanah humus (menggunakan skop)

Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4 -7 hari.
• Pertahan kan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 4-7 hari Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik

BOKASHI EXPRES (24 JAM)

Bahan :
• Jerami kerig/daun-daun kering/sekam/serbuk gergaji atau bahan apa saja yang dapat difermentasi (200kg)
• Bokashi yang sudah jadi 20 kg
• Dedak halus (20 kg)
• Gula pasir (5 sendok makan)
• EM4 (200 ml/20 sendok makan)
• Air secukupnya

Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Larutkan gula, EM4 kedalam air
• Capurkan secara merata dedak halus, jerami kering/daun-daun kering/sekam/serbuk gergaji atau baha apa saja yang dapat difermentasi dengan Bokashi yang sudah jadi

Langkah kedua:
• Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan kedalam campuran tadi secara merata
• Lalu tes adonan dengan cara mengepal, apabila adonan yang dikepal tersebut tidak mengeluarkan air dan setelah kepalan dilepas adonan tidak mekar, maka adonan tersebut sudah jadi.
• Tempat meratakan adonan harus berada dibawah naungan dan terhindar dari hujan/genangan air
• Ratakan adonan tesebut diatas permukaan tanah tinggi 10-20 cm lalu ditutup dengan karung goni / karung plastik selama 4-7 hari.
• Pertahankan suhu gundukan adonan pada suhu 40-50˚C. Jika suhu gundukan lebih dari 50˚C bukalah karung penutup dan adonan dibolak balik, lalu ditutup kembali. Pengecekan dapat dilakukan 4-5 jam
• Setelah 24 jam Bokhasi bisa digunakan sebagai pupuk organik.

PESTISIDA NEEM

Kandungan :
• Tripernoid solanin
• Azadurachtin
Kosentrasi tertinggi terdapat pada biji dan daun

Cara Pembuatan :
• Pengeringan biji dan daun jangan langsung dipanaskan di sinar matahari karena ultraviolet dapat merusak komponen aktif
• Ditumbuk bijinya atau daunnya kemudian direndam 1 malam. Lakukan pengeceran 25-50 gr/liter air

Cara Penggunaan :
Penyemprotan dilakukan pada sore hari

Sifat :
• Tidak beracun bagi manusia, hewan tetapi beracun bagi hama
• Senyawanya kompleks sehingga serangga tidak bisa membentuk kekebalan atau biotype baru

Tingkat Efektifitas :
• Sangat baik untuk larva kumbang. Larva kupu, ngengat
• Baik untuk belalang, pemakan daun, wereng-werengan
• Cukup/sedang untuk kumbang dewasa, aphila, putih-putih pada tembakau
• Kurang baik untuk kepik, larva lalat
• Dapat mengendalikan layu pada tomat dan busuk pada vanili

Reaksi Racun :
• Membuat steril
• Meracuni telur dan larva

Organisme Sasaran :
Plutela, wereng coklat, wereng hijau, ulat pemotong, kumbang terong, penggerek batang padi, dll

PESTISIDA TEMBAKAU

Kandungan :
• Nikotine
Kosentrasi tertinggi terdapat pada batang dan tulang daun

Bahan:
• 5 lembar daun tembakau
• 10 biji buah lerak
• 5 buah labu siam
• Kapur

Cara Pembuatan :
• Daun tembakau dan buah lerak ditumbuk halus
• Labu siam diparut
• Ketiga bahan tersebut diatas dicampur dan dibiarkan semalam.
• Keesokan harinya diperas dan disaring

Cara Penggunaan :
3-5 sendok makan dilarutkan kedalam 1 liter air dan disemprotkan

Organisme Sasaran :
Ulat, kutu anjing, hama gudang, penambang daun, tupai, penggerek batang, karat daun pada buncis.

Catatan:
• Penyemprotan jangan dilakukan pada siang hari
• Penyemprotan dilakukan lebih dari 1 kali dengan interval 2 kali seminggu.
• Lebih efektif kalau menggunakan daun tembakau yang telah di rajam.

PESTISIDA DAUN SIRIH

Bahan:
• 15 lembar daun sirih
• 1 sendok makan deterjen
• 10 liter Air tawar

Cara Pembuatan :
• Daun sirih dicuci terlebih dahulu kemudian ditumbuk halus lalu peras
• Air yang diperoleh dicampur dengan air tawar sebanyak 10 liter

Cara Penggunaan :
Pestisida ini siap di semprotkan setelah dibubuhi 1 sendok makan deterjen

Organisme Sasaran :
Ulat, kumbang, belalang

PESTISIDA BAWANG PUTIH

Bahan:
• 100 gram umbi bawang putih
• 0,5 liter air
• 10 gram sabun
• 2 sendok the minyak tanah

Cara Pembuatan :
• Umbi bawang diparut dan selanjutnya dicampur dengan minyak tanah dan dibiarkan selama 24 jam
• Sabun dilarutkan dalam air yang telah tersedia
• Kemudian air sabun dicampur dengan umbi bawang putih yang telah dicampur dengan minyak tanah. Pencampuran dilakukan sambil diaduk-aduk supaya merata.
• Selanjutnya disaring

Cara Penggunaan :
Sebelum digunakan larutan tersebut ditambah air 20 bagian

Organisme Sasaran :
Ulat grayak, penyakit embun tepung, karat daun pada tanaman kacang-kacangan.

PESTISIDA DAUN GAMAL

Bahan :
• Daun gamal 1 genggam
• Air 1 liter
• Tembakau keras secukupnya (3-4 genggam)

Cara Pembuatan :
Daun gamal ditumbuk sampai halus, campurkan dengan air, lalu masak selama 15 menit dan biarkan sampai dingin. Kemudian tambahkan tembakau. Aduklah hingga merata sampai warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman atau kemerah-merahan

Cara Penggunaan :
Setiap 250 cc bahan tersebut dicampur dengan 10 liter air kemudian semprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama.

Catatan :
Hama yang dikendalikan adalah ulat grayak, ulat dan serangga.

Sunday, May 23, 2010

Belajar dari pengalaman : kumpulan Jenis-jenis pupuk organik

PUPUK CAIR

Bahan :
• Daun legum seperti: gamal, kaliandra (akasia), sensus
• Pupuk kandang basah
• Biji kapuk
• Batang pisang

Cara Pembuatan:

Langkah Pertama:
• Pisahkan daun dari tangkainya
• Tumbuk biji kapuk dan iris batang pisang

Langkah kedua:
• Masukan semua bahan kedalam karung (tidak ada perbandingan sesuai dengan keperluan) lalu masukan kedalam drum dan ditindis dengan batu lalu disiram dengan air sampai menutupi karung
• Lalu drum tersebut ditutup rapat dengan plastik agar tidak kemasukan udara.
• Rendamkan selama 21 hari, setelah itu plastiknya dibuka dan diusahakan pada saat plastik dibuka harus memakai penutup hidung karena aromanya sangat busuk.

Cara Pemakaian:
• 1 liter pupuk cair dicampur dengan 3 liter air biasa lalu disiram di sekeliling tanaman
• Ampas rendaman dapat digunakan sebagai pupuk tanaman dan dapat langsung dibenamkan kedalam tanah.

PUPUK HIJAU
Bahan :
• Daun-daun jenis legum seperti: gamal, akasia, kaliandra, sengon, waek, daun kacang-kacangan, dll
Cara Pembuatan:
• Daun-daun tersebut dipisahkan dari batangnya.
Cara Penggunaan:
• Untuk tanaman di lahan kering selain ditebarkan disekeliling tanaman, juga bisa dibenam.
• Untuk lahan sawah langsung ditebarkan pada saat selesai pembajakan.
Catatan :
Untuk lahan sawah sangat baik, karena selain sebagai sumber pupuk juga dapat menekan pertumbuhan gulma/rumput



PUPUK KANDANG
Bahan :
• Kotoran ternak (semua jenis ternak)

Cara Pembuatan:
• Kotoran ternak dikumpulkan
• Dikeringkan dengan cara dijemur
• Dihancurkan

Cara Penggunaan:
• Benamkan kotoran ternak tersebut di sekitar tanaman
• Untuk lahan sawah bisa langsung ditebar








PUPUK KOMPOS

Bahan :
• Sisa tanaman, hijauan
• Kotoran ternak
• Serbuk gergaji
• Kapur
• MOL

Cara Pembuatan:
• Semua bahan yang besar dan panjang dipotong/dicincang
• Letakan dan susun bahan-bahan diatas tempat/tanah yang terhindar dari genangan air
• Lapisan ke 1 letakan/sebarkan sisa tanaman seperti jerami setebal 40 cm, sirami dengah MOL hingga bahan dalam kondisi lembab (tidak terlalu basah dan tidak kering).
• Letakan bahan organik lain dan serbuk gergaji dilapisan ke 2, sirami dengan MOL
• Lapisan ke 3 kotoran hewan, sirami dengan MOL
• Lapisan ke 4 bahan lainnya dan terus didikuti dengan MOL
• Dan lapisan paling atas taburi kapur dengan rata, hingga mencapai ketinggian 1,2 meter.
• Pada saat menyusun bahan, letakan bambu (pada ruas/buku telah dilubangi) agar sirkulasi udara berjalan dengan baik dengan jarak antara bambu yang satu dengan bambu yang lain 1 meter
• Jika perlu ditutup dengan terpal untuk menambah kelembaban agar cepat terjadi proses penghancuran oleh mikroorganisme.
• Biarkan selama 3 hari, dan lakukan pengontrolan terhadap kelembaban dan suhu udara jika terlalu panas atur suhu dengan membalikan bahan tersebut, jika terlalu basah tambahkan sekam padi dan jika terlalu kering tambahkanMOL

Cara Penggunaan:
• Benamkan kompos tersebut disekitar tanaman
• Untuk lahan sawah bisa langsung ditebar









CARA PEMBUATAN MOL

1. Limbah Hijauan Sayuran Segar

Peralatan:
• Drum plastik ukuran 200 liter
• Plastik transparan 1 m2

Bahan:
• 100 kg limbah sayuran hijau (kol, cesin, vetsay, mentimun, bayam, kangkung, dll)
• Garam: 5% dari berat bahan (5 kg)
• Gula merah 2% dari cairan setelah diproses selama 24 hari

Cara Pembuatan:
• Limbah sayuran hijau diiris-iris hingga menjadi potongan-potongan kecil dan masukan kedalam drum plastik, setiap lapisan setebal 20 cm dan taburkan garam sampai rata, lanjutkan dengan berlapis-lapis seperti diatas sampai kedua bahan habis.
• Tambahkan air cucian beras sebanyak 10 liter
• Drum ditutup rapat dengan plastik dan diatasnya diberi air sehingga tampak plastik cekung terisi air.
• Setelah 3-4 minggu baru dibuka, akan tampak cairan berwarna kuning kecoklat-coklatan, baunya segar dan jika diukur PHnya 3-5.
• Tambahkan gula sebanyak 2 ons dan diaduk hingga rata.

Penggunaan:
• Pengomposan: jika akan digunakan untuk mempercepat penghancuran bahan organik, campurkan 1 liter cairan ditambah 10 liter air tawar, tambahkan gula 2 ons dan cairan siap disiramkan pada bahan organik yang akan dikomposkan.
• Penyemprotan pada tanaman: 400cc cairan dicampur dengan 14 liter air tawar (1 tanki semprotan) dan diaduk rata, semprotkan pada pagi atau sore hari (hindari sengatan sinar matahari pada siang hari) pada berbagai jenis tanaman, jika tanaman padi pada umur 10 hari, 20 hari, 30 hari dan 40 hari setelah ditanam.

Limbah Buah-Buahan

Peralatan:
• Drum plastik ukuran 200 liter
• Plastik transparan 1 m2

Bahan:
• 10 kg limbah buah-buahan yang tidak termakan: jeruk, tomat, pepaya, mangga, pisang, apel, salak dll.
• 10 liter air kelapa
• Gula 1 kg

Cara Pembuatan:
• Buah-buahan sebanyak 10 kg ditumbuk/dihaluskan
• Masukan pada drum/tong
• Campurkan dengan air kelapa
• Tutup dengan plastik beri lubang udara dengan cara masukan selang plastik yang dihubungkan dengan botol yang sudah berisi air
• Biarkan selama 10-15 hari

Penggunaan:
• Campur MOL dengan air dengan perbandingan 1 bagian MOL : 5 bagian air, tambahkan gula 1 ons. Siramkan pada bahan organik yang mau dikomposkan
• Penggunaan pada tanaman padi. Semprotkan pada tanaman dengan konsentrasi larutan 400 cc dicampur dengan air tawar sebanyak 14 liter, semprotkan pada umur kurang lebih 55 hari-560 hari

PUPUK ORGANIK EM-LESTARI

Bahan :

• Nira (tuak mince) 1 cerigen/5 liter
• Pepaya masak 2 buah
• Batang pisang

Wadah :
Periuk besar atau kaleng cat 25 kg

Cara Kerja :
Langkah pertama:
• Masukan nira kedalam wadah yang sudah disiapkan
• Pepaya masak diperas atau dihancurkan
• Batang pisang diiris sebanyak 2 kg

Langkah kedua:
• Nira, pepaya yang sudah diperas serta irisan batang pisang dimasukan kedalam wadah lalu ditutup rapat.
• Pada minggu ke 2 wadah dibuka lalu diaduk rata kemudian ditutup lagi
• Pada minggu ke 4 campuran diperas, hasil perasan dipindahkan kedalam cerigen untuk disimpan. Cerigen tempat simpanan harus bebas dari minyak apa saja (bersih tidak tercemar)

Langkah ketiga:
• Siapkan tanah humus secukupnya untuk ukuran 10 karung padi
• Abu dapur secukupnya
• Daun gamal secukupnya
• Dedak halus 1 karung untuk menghasilkan 10 karung pupuk
• Garam dapur 1 genggam
• Pasir secukupnya atau dapat diganti dengan dedak kasar

Cara Pembuatan:
Langkah Pertama:
• Mula-mula kompos diaduk sampai rata selama 5 hari.
• Nila yang telah diproses dicampur air dengan perbandingan 6 sendok makan nira dicampur dengan 1 liter air. Atau untuk kebutuhan 10 karung pupuk diperlukan nira sebanyak 60 sendok makan dan air sebanyak 10 liter.

Langkah kedua:
• Kompos diaduk rata sambil dipercik dengan air yang sudah dicampur nira.
• Kompos yang telah diaduk ditutup dengan terpal atau plasik. selama 1-2 minggu
• Kompos yang sudah jadi dimasukan kedalam karung lalu diikat dan disusun rapih kemudian ditutup dengan terpal atau plastik sebelum digunakan pada lahan pertanian
• Kalau tidak memiliki karung maka dapat juga dibuatkan lubang dalam tanah untuk tempat penyimpanan, lubang yang sudah disisi kompos ditutup dengan terpal atau dapat ditutup dengan daun pisang.

Catatan :
Untuk pupuk susulan, maka nira yang sudah diproses dicampur air dengan perbandingan 6 sendok makan nira berbanding 1 liter air lalu disemprotkan pada saat:
- 27 hari setelah tanam,
- 40 hari setelah tanam dan pada masa premodia.