Home

Wednesday, April 28, 2010

Bromo

Untuk sampai ke Bromo, kita bisa memilih jalur yang dikehendaki. Paling tidak ada tiga jalur yang menyajikan pemandangan dan tantangan yang berbeda. Jalur Pasuruan yang cukup menantang, masuk dari desa Tosari untuk menuju ke pusat obyek wisata (lautan pasir) terbilang berat karena medan yang harus ditempuh tak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4 biasa ini dikarenakan jalan turunan dari penanjakan kearah lautan pasir sangatlah curam, kecuali kita menyewa jip yang disediakan oleh pengelola wisata, jadi wisatawan banyak yang berjalan kaki untuk menuju ke pusat lokasi.


Namun apabila kita melalui pintu utara dari arah sebelum masuk Probolinggo yaitu pada daerah Tongas, kita akan menuju desa Cemoro Lawang sebelum turun menuju lautan pasir maka tidaklah terlalu berat dikarenakan turunan dari lerengnya tidaklah terlalu curam sehingga sepeda motor pun dapat melaluinya.

Kebanyakan para wisatawan yang ingin mudah mencapai lautan pasir melewati jalur ini. Namun bila anda ingin menyaksikan sunrise yang sering ditampilkan di foto-foto, yang banyak difoto dari puncak penanjakan maka anda lebih praktis melewati jalur pintu barat.

Namun bila anda mempunyai jiwa petualang maka anda dapat mencoba jalur perjalanan yang jarang dilalui wisatawan. Yaitu melalui kota Malang anda masuk melalui kota kecil Tumpang kemudian masuk kota Pronojiwo lalu akan melalui cagar alam yang sangat indah dari sini anda akan menjumpai pertigaan jalan dimana kearah selatan akan memasuki Ranu Pane ( kearah Gunung Semeru ) dan kearah utara anda memasuki lautan pasir Bromo yang berada di punggung gunung Bromo sebelah selatan. Pertigaan tersebut bernama Jemplang.

Perjalanan diawali dengan menuruni bukit yang kemudian disambut dengan padang rumput (savannah) yang lama kelamaan berganti menjadi lautan pasir. Jalan ini akan mengitari gunung Bromo melewati lautan pasir selama kurang lebih 3 jam. Jalur ini sebenarnya tidak terlalu curam dan dapat dilalui sepeda motor, namun memerlukan jiwa petualang karena jalurnya yang masih jarang dilewati dan tidak ada satupun persinggahan maupun rumah penduduk. Kita akan benar-benar disuguhkan dengan perjalanan yang sangat menantang.

Tapi kita bisa melihat pemandangan luar biasa yang sangat jarang didapat , yaitu padang rumput savannah dan bunga yang sangat luas berada dibalik Gunung Bromo. Sungguh pemandangan yang berkebalikan pada sisi Utaranya yang gersang dan berdebu. Namun perlu diingat, sebaiknya jangan melalui jalur ini pada malam hari dan atau dalam cuaca yang berkabut. Jalur tidak akan terlihat dalam kondisi seperti ini.

Lautan pasir adalah andalan wisata dari gunung Bromo, di alam pegunungan yang sejuk, kita dapat melihat padang pasir dan rerumputan yang luas. Sedangkan yang paling ditunggu dari gunung Bromo adalah sight view ketika matahari terbit dan terbenam karena memang akan kelihatan jelas sekali dan sangat indah. Walaupun perjalanan ke Bromo sangat berdebu, tapi tidak terasa, karena keindahan yang disuguhkan benar-benar luar biasa.

Berlibur menuju Bromo dapat dibilang praktis bila anda menyukai tipe traveller dan melalui jalur pintu utara. Anda dapat melakukan kunjungan dalam jangka waktu 12 jam saja, tentunya bila anda memulainya dari kota Surabaya, Malang, Jember dan sekitarnya. Perjalanan dapat dimulai dari jam 12 malam sehingga anda akan sampai sekitar pukul 2 – 3 pagi. Dimana anda dapat beristirahat dahulu sebelum melihat sunrise.

Penjual makanan dan minuman di areal lautan pasir biasanya sudah buka menjelang pukul 3 pagi, sehingga anda sudah bisa bersiap-siap untuk melakukan pendakian melewati anak tangga puncak Bromo yang terkenal itu.

Sebagai catatan, apabila anda melakukan perjalanan di areal lautan pasir ditengah kegelapan malam, sebagai patokan menuju areal parkir sekitar pura anda dapat melihat patok dari beton yang sengaja diberikan sebagai penunjuk menuju areal pura. Apabila anda tersesat jangan panik dan meneruskan perjalanan (apalagi ditengah kabut tebal), tunggulah karena biasanya mulai jam 2 – 3 pagi beberapa penunggang kuda sewaan melintas di area lautan pasir. Udara biasanya bisa turun sampe 20 C menjelang pagi. Penyewaan jaket juga banyak tersedia di sekitar penginapan untuk mengurangi udara dingin. Ada banyak pilihan hotel di Bromo, dari Rp. 50,000/kamar sampai diatas Rp. 300,000. Biasanya penginapan yang berharga Rp. 50,000 – Rp. 70,000 tidak memiliki kamar mandi di dalam. Jip untuk naik ke Bromo bisa disewa seharga Rp. 250,000 yang bisa diisi 6 hingga 7 orang.