Home

Monday, August 23, 2010

Mama minta pulsa

Kemarin sore, aku menerima telepon dari ibu yang tinggal di Medan dengan suara sedikit panik, beliau bertanya apakah memang benar aku mengirimkan SMS ke no. hp anakku dan minta dikirimi pulsa sebesar Rp. 20 ribu ke no hp ku yang baru.
Jelas saja aku jawab tidak, wong kartu hp ku pasca bayar dan tagihan telepon selulerku jatuh tempo tanggal 10 setiap bulan , jadi tidak pernah beli pulsa dan aku juga tidak punya no. lain.   Untung saja Ibu dan anakku tidak langsung percaya dan mengirimkan pulsa ke no yang diminta tapi menelepon dulu ke hp ku.

Beberapa hari yang lalu Dini, teman kantorku juga menerima SMS dengan pesan yang sama dan malah sudah sempat mengirimkan pulsa dengan nilai nominal yang lebih besar dari yang diminta Rp. 100,000. Dini tertipu karena berpikir SMS itu dikirim oleh ibunya.

Selain aku dan Dini , masih ada  beberapa teman kantor lain yang juga menerima pesan pendek yang sama melalui telepon seluler. Sepertinya modus penipuan baru melalui SMS kembali muncul.
Anda harus hati-hati jika tiba-tiba mendapat SMS yang berisi permintaan pulsa dari orang yang mengatasnamakan mama atau ibu Anda.
Untuk meyakinkan calon korbannya. SMS yang dikirim oleh seseorang dengan nomor +6287842890475 itu menuliskan :
“Tolong belikan dulu Mama Pulsa Rp 20.ribu di nomor baru Mama. Ini nomornya, 081284104522 secepatnya ya.. Penting. Nanti Mama ganti uangnya. Sekarang Mama Tunggu ya.”

Penipu sekarang makin kreatif. Semua cara digunakan untuk menipu kita. Jangan mudah percaya dan lebih baik di cek dulu kebenarannya kepada yang bersangkutan. 

Thursday, August 19, 2010

GOING MUDIK

Bagi sebagian besar perantau, termasuk saya, mudik "wajib" hukumnya. Lebaran tahun ini insya Allah, saya akan berlebaran di Medan bersama keluarga, saudara dan kawan-kawan disana. Tentu , banyak waktu untuk bisa pulang, tidak mesti lebaran saja. Tapi suasana lebaran akan berbeda, untuk itulah momen ini mendapat nama mudik. Ini sebenarnya acara khas untuk para perantau dari kampung. Bisa dilihat dari namanya, (m) udik yang berarti desa atau kampung. Mudik adalah pulang kampungnya seorang udik dari perantauan. Tapi entah kenapa, orang kota juga mudik. Padahal mereka bekerja atau sekolah di kota Jakarta atau London (mungkin juga New York) dan rumah asal mereka di kota Bandung atau Surabaya. Mungkin karena kosakata mudik sudah jadi bahasa baku Indonesia...

Tiket sudah saya pesan jauh hari sebelumnya dan sudah ditangan. Ini saya lakukan agar bisa mendapat harga yang murah. Maklumlah, di negeri yang permai dan damai ini harga-harga selalu melonjak tinggi ketika lebaran bahkan harga-harga sudah pada naik menjelang bulan puasa. Mungkin mereka yang hobi menaikkan harga itu ingin juga mendapatkan untung yang fantastis dari peristiwa sekali setahun ini. Tujuannya (sekali lagi; mungkin) agar mereka mendapat banyak uang dan akhirnya bisa mudik juga seperti saya.
Saya mendapat tiket kelas ekonomi (bukan promo karena sudah tidak kebagian) dengan harga yang (menurut mbak cantik penjual tiketnya) masih cukup murah. Tapi tentu saja, si mbak itu tidak mengerti benar konsep murah untuk orang seperti saya. Ataukah saya yang tidak betul-betul paham aturan murah harga sebuah tiket pesawat? Entahlah, saya kali ini tidak begitu peduli. Yang penting mudik dan bisa secepatnya sampai dirumah :-))

Selamat mudik !

Memberikan Energi Positif Kepada Alam

Para pecinta dan ahli tanaman mengakui bahwa mereka yang merawat dan juga memberikan pancaran emosi positif pada tanaman, dapat membuat tanaman lebih indah dan lebih subur. Para pecinta dan ahli tanaman tidak hanya merawat tanamannya sebagai suatu benda yang hanya cukup diberi pupuk dan air saja, tetapi mereka mengetahui bahwa tanamannya memerlukan hal-hal lainnya seperti perasaan dan penjiwaan terhadap masing-masing tanaman. Mereka mengakui adanya suatu energi yang terpancar dari setiap tanaman, dimana setiap tanaman memiliki pancaran gelombang energi yang berbeda-beda. Demikian pula tanaman dapat menerima gelombang energi dari yang merawatnya,
Para ahli dan pecinta tanaman yang telah memahami karakter dan dapat menjiwai tanamanannya kadang kala secara tidak langsung berbicara atau mengekpresikan emosi gembira mereka pada tanamanannya. Mereka mengakui bahwa dengan memberikan pancaran energi positif terhadap tanamanannya, maka tanamanannya dapat menangkap energi positif darinya sehingga dapat tumbuh subur dan berbunga lebih indah.
Mereka mengetahui hanya dengan menjiwai tanaman tersebut maka tanamannya dapat lebih subur dan mempunyai bunga yang lebih indah. Sangat sulit bagi orang awam untuk merasakan perasaan mereka tentang penjiwaan tentang tanaman, karena masing-masing tanamanan mempunyai energi yang berbeda-beda sehingga memerlukan penjiwaan yang beraneka ragam. Bagi mereka yang telah memahami penjiwaan masing-masing tanamanan dapat dikatakan sebagai pakar tanaman yang sebenarnya.
Di Indonesia, khususnya di pulau dewata, Bali. Masih banyak dijumpai penduduk setempat yang mendandani dan mendekor pohon-pohon dengan selendang sehingga tampak lebih indah. Tujuan pemberian ini sebenarnya sebagai suatu cara pelimpahan energi sehingga energi yang terkandung dalam pohon tersebut dapat menangkap energi positif dari manusia.
Mereka mempercayai dengan pelimpahan energi positif kepada pohon, maka pohon tersebut dapat memancarkan energi positif lainnya sehingga sangat bermanfaat bagi seluruh mahluk. Pelimpahan energi positif ini tidak hanya dilakukan pada tanaman, tetapi pada seluruh unsur-unsur alam lainnya. Mereka mempercayai bahwa seluruh unsur-unsur alam dapat memancarkan energi positifnya, bilamana mereka selalu memberikan suatu pancaran energi yang positif. Inilah salah satu cara para penduduk pulau dewata untuk menyatakan kecintaannya yang luar biasa terhadap alam kehidupannya.
Bagi penduduk di luar pulau dewata mungkin tradisi di pulau dewata ini akan dianggap sebagai suatu yang bersifat tahayul dan tidak bermanfaat. Sesungguhnya dibalik tradisi yang sangat sederhana ini terkandung suatu nilai sangat mulia. Sejak dari kecil mereka telah terbina dan terdidik untuk menghargai energi-energi alam semesta dan saling menjaga agar tidak rusak atau tercemar. Bilamana energi positif dari alam semesta telah banyak yang terusak, para penduduk pulau dewata sejak lampau telah menyadari bahwa mereka sendiri yang akan menanggung dampak dan akibatnya.
Di zaman sekarang ini hutan-hutan banyak ditebang tanpa memikirkan untuk menanam yang baru, mereka tidak lagi menghargai energi alam semesta. Akhirnya terjadi banyak musibah seperti banjir, tanah longsor, udara yang tidak beraturan, panas yang menginggat, dsb. Semua ini terjadi karena tidak lagi ada keseimbangan energi di alam.
Walau tampak sangat simple, penduduk bali yang sejak kecil telah terlatih untuk memberikan energi positifnya kepada alam. Mereka menyadari dengan sebenarnya bahwa mereka harus memulai untuk memberikan energi yang positif kepada alam, sehingga alam akan melimpahkan energi positifnya kembali kepada seluruh mahluk. Inilah salah satu pelaksanaan hukum sebab-akibat yang positif dan sangat nyata dampaknya.
Sadarlah, semakin besar manusia merasa telah menguasai alam, sesungguhnya semakin besar manusia dikuasai oleh alam. Hal ini terjadi karena manusia tidak lagi menjiwai bahwa sesungguhnya mereka sendiri adalah bagian dari alam, bukan alam bagian dari mereka.
Lebih lanjut, bagi mereka yang berlatih kesadaran sejati. Semoga dapat memahami bahwa Pikiran itu adalah manusia, dan Kesadaran Sejati adalah alam. Dengan memahami bahwa manusia adalah bagian dari alam, maka keserasian energi alam semesta dapat terwujud. Demikian pula dengan mengembalikan pikiran kepada awalnya yaitu kesadaran sejati, maka keserasian alam-semesta dapat terwujud dan Pencapaian Sejati dapat tercapai.

(dikutip dari buku "Kisah-Kasih Spiritual - Wisnu Prakasa")

Energi Positif Membuahkan Keberuntungan

Di Philadelphia, Amerika Serikat, ada seorang resepsionis hotel tua yang senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik untuk setiap tamu-tamu hotel tempat ia bekerja. Selama bertahun-tahun dia bekerja, tidak pernah ada kenaikan jabatan atau kenaikan gaji yang signifikan. Tetapi itu semua tidak menghentikannya memberikan pelayanan terbaik. Hingga suatu ketika, dia mendapatkan sebuah undangan dan tiket untuk pergi ke New York oleh seseorang yang mengaku mengenalnya. Setibanya di New York, dia dijemput oleh seorang pria tua. Mereka kemudian pergi ke sebuah perempatan besar. Di sana pria tua itu menunjuk sebuah bangunan mewah dihadapannya sambil berkata “Itu adalah hotel yang saya bangun khusus untuk anda. Saya ingin anda menjadi manajer hotel saya itu.” Si resepsionis terkejut kemudian bertanya, “Siapa Anda? Kenapa Anda lakukan ini untuk saya?”
Pria tua itu menjawab, “Dua tahun yang lalu, saya dan istri saya datang ke hotel tempat anda bekerja untuk menginap. Tetapi ternyata hotel anda sudah penuh, sama seperti hotel-hotel lainnya di sana. Namun kemudian anda memberikan saya kamar yang seharusnya menjadi jatah anda. Anda memilih untuk tidur di sofa daripada membiarkan saya tidak memiliki tempat menginap. Saat itu saya berjanji pada diri saya sendiri, Suatu saat nanti, saya akan membangun sebuah hotel untuk anda.”

Pria itu adalah William Astor, hotel yang dibangunnya adalah Waldorf-Astoria hotel yang pertama. Resepsionis itu bernama George C. Bold, yang akhirnya menjadi manajer pertama hotel tersebut.
Saya sudah menemukan beragam kisah tentang seseorang yang memperoleh keberuntungan dan juga rezeki “nomplok”. Ada seorang tukang becak yang mampu pergi haji. Ada office boy yang kemudian menjadi vice president sebuah bank bertaraf internasional. Ada loper koran yang memenangkan hadiah Rp 500 juta ketika mengikuti suatu kuis di salah satu televisi swasta. Semua penumpang Adam Air selamat, padahal pesawat telah kehilangan sistem navigasi. Dan banyak cerita keberuntungan lainnya.
Semua kejadian itu, bukanlah kebetulan. Ternyata, ada mekanisme atau hukum alam yang menjamin bahwa kebaikan yang kita lakukan pasti akan berbuah keberuntungan. Hukum alam itu adalah hukum kekekalan energi. Hukum ini menyatakan bahwa energi di dunia ini tetap dan tidak akan pernah hilang, yang ada hanyalah berubah bentuk.
Setiap hari kita mengeluarkan energi. Ketika kita bekerja, menjamu tetangga, bermain dengan anak-anak dan sebagainya, semua mengeluarkan energi. Energi itu tidak hilang. Energi itu akan menghasilkan energi dalam bentuk lain yang dapat kita rasakan. Gerakan tangan menjadi sebuah tulisan. Berolahraga menghasilkan badan sehat. Menuntut ilmu menghasilkan luasnya wawasan. Senyuman menjadi rasa cinta. Kesungguhan dan keseriusan menghasilkan prestasi. Kunjungan ke rumah sahabat atau saudara menambah keakraban dan sebagainya.
Karena energi tak akan hilang dan hanya berubah bentuk maka setiap kebaikan yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia. Energi positif (kebaikan) yang kita lakukan pasti akan berbuah sesuatu yang positif beberapa saat setelah kita melakukan atau berbuah di kemudian hari.
Jadi, bila kehidupan anda ingin dipenuhi keberuntungan-keberuntungan dan kebahagian maka lakukanlah banyak energi positif berupa kebaikan sekarang juga. Saya yakin kelak anda akan memanen buah dari benih kebaikan yang anda lakukan saat ini. Bergegaslah sekarang juga menebar energi positif. Suatu saat nanti, pasti banyak keberuntungan hidup menjemput anda.

Keterangan Penulis:
Jamil Azzaini adalah Senior Trainer dan penulis buku Best Seller KUBIK LEADERSHIP; Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup.

Friday, August 13, 2010

I believe in YOU

http://www.youtube.com/watch?v=myTzrtr46dI

This is going to be Pipin's Wedding song :-) Celine Dion and Il Divo . Celine is sexy as always and the Divo is making me speechless  :-)

Lonely
The path you have chosen
A restless road
No turning back
One day you
Will find your light again

Don't you know
Don't let go
Be Strong
Follow your heart
Let your love lead through the darkness
Back to a place you once knew
I believe I believe I believe
In you
Follow your dreams
Be yourself, an angel of kindness
There's nothing that you can not do
I believe I believe I believe
In you
Tout seul
Tu t'en iras tout seul
Coeur ouvert
A l'univers
Poursuis ta quête
Sans regarder derrière
N'attends pas
Que le jour
Se lève
Suis ton étoile
Va jusqu'où ton rêve t'emporte
Un jour tu le toucheras
Si tu crois si tu crois si tu crois
En toi
Suis ta lumière
N'éteins pas la flamme que tu portes
Au fonds de toi souviens-toi
Que je crois que je crois que je crois
En toi
Someday I'll find you
Someday you'll find me to
And when I hold you close
I'll know that it's true


Songwriters: Elofsson, Jorgen Kjell; Kreuger, David Bengt; Magnusson, Per Olof; Plamondon, Luc; Saggese, Matteo

Sunday, August 8, 2010

Tanpa Titik

Berniat untuk memahami misteri kehidupan, aku menghabiskan waktuku berkontemplasi. Berjalan-jalan sendiri hingga larut malam, dibasuh cahaya rembulan di bawah naungan bintang, mencari kedamaian ketika bibir cinta mulai membawaku pada kekaguman yang memabukkan. Sedikit sentuhan membuat hatiku berdebar, gemetar ibarat tawanan gurun pasir kehausan . Dia adalah yang terindah dari semua penciptaan dan dia tampil semakin mempesona dalam kerinduan meluap dengan hasrat . Dia menjadi bentuk surgawi yang memberi makna kehidupanku. Dia lebih tinggi dari langit, lebih dalam dari samudra dan lebih membingungkan daripada keduanya.
Aku menyembah pada kewibawaannya . Menyatu dalam cinta menjadi satu-satunya keinginan yang ingin aku wujudkan . Semua tentangnya berubah menurut inderaku. Keterpukauanku mengelabui palet rasaku . Aku meromantiskan cahaya matanya, suara wibawanya dan gerak tubuhnya . Kerinduanku memperlihatkan dia sebagai sesuatu yang jauh lebih agung daripada diriku , aku menggigil , kepribadianku mengecil.
Dalam fantasiku , aku dibayangi godaan birahi tak terjinakkan. Nafsuku membidikkan panah-panah berkobar ke jantungku . Aku tenggelam dalam badai impian tak henti dan kamu menginginkan aku berkelana semakin jauh ke dalam, ke tempat berteduh khayalan. Khayalanku adalah khalayan bodoh cinta yang sedang meragu, dan sepertinya kamu lebih percaya pada diriku daripada aku sendiri. Bantu aku memilah apa yang sakral dari apa yang tercela dalam keintiman, agar aku menjadi perempuan yang layak bagi cinta seorang laki-laki.

Dimatanya aku melihat malaikat memandang padaku dengan mual, dan jiwaku menyusut malu.  Aku merasa seperti lumpur keruh di kaki jiwaku. Matahari sudah terbenam didalam mataku dan aku tahu aku hanya bisa menggapai fajar melalui malam. Adakah aku sedang melayani sebuah takdir yang masih belum bisa kupahami? Adakah aku kembali dalam sebuah misi sakral atau hanya ilusi? apakah ketakutan lagi yang menghadangku sekarang? Didalam kenyamanan seperti apa aku bisa berteduh jika aku tidak menemukan jawaban dari semua pertanyaan tak masuk akal ini? Adakah aku begitu tolol mengejar ekor sendiri dan menjadi pusing dengan fantasiku? Tapi, sudikah aku menolak misi ini jika benar-benar ditawarkan kepadaku?

Gemetar dengan perasaan meluap aku merapatkan hati pada Kuasa Lebih Tinggi. Tuhan adalah dimana aku bisa berdoa untuk menghilangkan dahaga, menyicip setetes harapan. Aku merindukan kebebasan dan kekuatan untuk berdiri dalam rahmat sebuah takdir yang lebih luhur. Seperti kekuatan yang terperangkap dalam balutan kepompong, aku perlu membebaskan diri dari kerangkeng bawah sadarku. Aku sadar bahwa hidupku adalah sebuah impian yang berulang, mengulang pergelutan purba antara ketakutan dan kasih. Jiwa dan pikiranku menyatu dalam sebuah keyakinan --- tanpa akhir .

Monday, August 2, 2010

Love is a many splendored thing

Have you ever been in love? Horrible isn’t it? It makes you so vulnerable. It opens your chest and it opens up your heart and it means that someone can get inside you and mess you up. You build up all these defenses, you build up a whole suit of armor, so that nothing can hurt you, then one stupid person, no different from any other stupid person, wanders into your stupid life ...
You give them a piece of you. They didn’t ask for it. They did something dumb one day, like kiss you or smile at you, and then your life isn’t your own anymore.
Love takes hostage. It gets inside you. It eats you out and leaves you crying in the darkness, so simple a phrase like ‘maybe we should be just friends’ turns into a glass splinter working its way into your heart.
It hurts. Not just in the imagination. Not just in the mind. It’s a soul-hurt, a real gets-inside-you- and-rips-you-apart pain.

Ouch ! This passage is from Neil Gaiman, the English-born American novelist, screenwriter and children’s book author.

Everyday, we are reminded that life is not about storybook endings.
Still, hope springs eternal and we wish that we could end our chapter on this world with that fairy tale "and they lived happily ever after…"

It’s like this. When you are in love, nothing can go wrong. The freckles on your loved one’s face "add to her striking looks" and the wispy moustache on his face "makes him look macho".
But when love turns sour, the "freckles and all" bother you. When love goes bad, that wispy moustache, actually, makes him a wimp.
Perhaps, the more realistic and realizable zenith would be to be able to live out life with our fantasies, yet, at, the same time, not expect too much.

The essential thing would be that we have more happy days than troubled ones.
The reason everyone talks about their first love is because there was a second and a third and…
So, logic dictates that, in time, you will find your lasting love.
Why, therefore, forego the "more important" things in life now like your books, earning a degree and getting a good job instead of "wasting time" on a romance that in all probability will not last?

If we really are honest with ourselves, we have never forgotten our first loves.
We can remember the shape of their nose, the colour of their glasses, the wave of their hair, the smell of their soap and shampoo….

Each time we fell in love, it was a great feeling.
Our friends would call us stupid, love-sick puppies and we’d think they envied us.
We could find an excuse for everything — as long as we were together.
Really, really, really… don’t you relish the memories of those days of puppy love? I do.

Antara Jakarta - Ampenan


Di Ampenan, nungguin konfirmasi hotel

Akhirnya bisa dapet di Graha Senggigi, Rp. 375,000/malam



 
Pagi di Senggigi, pedagang mulai dari yang nawarin massage, tattoo, baju dan cenderamata ..

 Ada 2 type hotel di Graha Senggigi : Garden view dan Sea view, yang ini Garden View


Yuri, misinya : nemenin temen yang pacaran :-D dan berhasil kabur















Menuju penangkaran terumbu karang - Medana Bay Marina


Malam-malam di Senggigi :-))








Hotel & Penginapan di Bali, Mataram & Lab Bajo

BALI SEGARA - Rp. 400,000 / malam


JAYAKARTA Lombok - Rp. 400,000 / malam




PUNCAK WARINGIN - Labuan Bajo - Rp. 350,000 / malam

BAGUS-BAGUS , Lab. Bajo - Rp. 175,000 / malam 




View straight from the bed :-))

BALI  RENON  - Rp. 150,000 / malam


CROWN HOTEL  - Mataram , Rp. 375,000 / malam




@ Minahasa Hotel, Menado - Rp. 280,000 per malam

Ini cerita penginapan

Setiap kali melakukan kunjungan ke daerah khususnya di wilayah timur, salah satu topik yang sering jadi bahasan selain makanan adalah tempat tidur alias penginapan. Banyak hal menarik mulai dari yang bikin senyum-senyum sendiri sampe kadang bikin dongkol. Makin terpencil suatu daerah makin minimalis juga penginapan yang tersedia. Mulai dari jumlah, kondisi penginapan hingga perlengkapan yang disediakan. Dalam salah satu perjalanan baru-baru ini , penginapan yang kami tinggali termasuk penginapan yang baru dibuka, dengan harga kamar Rp. 350,000 per malam, fasilitas yang tersedia TV, AC dan sarapan pagi. Kondisi kamar dan perabotan juga masih sangat baru dengan karyawan dan staf yang ramah melayani tamu. Aku sih senang-senang saja bisa mencoba kamar baru. Masalah mulai timbul ketika sudah di dalam kamar. Didalam kamar mandi disediakan ember sebagai pengganti bak mandi tapi kran airnya tidak kelihatan walaupun showernya ada. Aku baru sadar setelah mau mandi, terpaksa pake baju lagi dan nyari mbak-mbak dan mas-mas buat ditanyain. Menurut karyawan penginapan, kran airnya patah (?) oleh tamu yang menginap sebelumnya, (padahal kran airnya terbuat dari besi :-) , gak tau kenapa bisa patah, mungkin dipake buat loncat-loncat dan olah raga didalam kamar mandi). Jadi dengan menggunakan semprotan air buat toilet saya mengisi bak buat mandi. Colokan listrik yang ada juga cuma satu dan itu juga udah dipake buat tivi, untungnya, aku sering bawa stop kontak yang bisa dipake rame-rame, buat charger hp, catok rambut sama ngecharge laptop sekaligus. Handuk , air minum dan sabun mandi juga harus diminta karena tidak tersedia dikamar. (Aku paling sering gak bawa handuk dan sabun supaya gak bikin penuh koper). Nonton televisi juga harus sabar karena siaran yang lagi ditonton tiba-tiba bisa pindah ke saluran lain, karena pusat pengendali tv dan remotenya ada di receptionist, jadi suka-suka resepsionisnya mindahin saluran. Meskipun remote TV disediain di masing-masing kamar, tapi tetep aja gak bisa dipake, karena siaran cuma bisa dipindah dari operator alias si resepsionis di depan.

Di kota lain masih dalam satu provinsi yang sama di sebuah penginapan di kota berudara dingin, punya cerita lain lagi. Harga kamar per malam Rp. 200,000 dilengkapi dengan fasilitas TV dan sarapan pagi dengan setangkup roti bakar, teh/kopi dan telur rebus. Karena udara sudah cukup dingin, AC atau kipas angin tidak ada lagi. Ini sudah kali ketiga aku tinggal di penginapan yang sama, karena penginapan ini yang lumayan bersih dari penginapan-penginapan lain yang ada. Dari pengalaman sebelumnya, selama aku tinggal (4-5 hari ) kamar tidak pernah dibersihkan. Handuk dan sabun mandi juga tidak pernah diberi kalau tidak diminta, air minum juga tidak disediakan. Jadi harus beli air minum botolan sendiri buat persediaan. Karena udara cukup dingin dan tidak semua kamar mendapat fasilitas air panas (termasuk kamarku) banyak tamu yang minta disediakan air panas untuk mandi (catatan : untuk menyiasati mandi pagi dan sore supaya badan tidak kebas kedinginan mandi mulai dari nyabunin kaki dulu, kemudian tangan dan baru terakhir seluruh badan dan terakhir jebar jebur dibilas dengan air keseluruh badan, jadi gak terlalu dingin ..

Sebagai hiburan, biasanya kita ngobrol dengan tetangga kanan kiri kamar tiap malem sebelum tidur sehabis makan malam, sekalian kenalan, apalagi kalo tetangganya cakep, wuah sampe malem juga dilakoni :-D

Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo


Missed your flight :-(  No problemo :-))


Ruang tunggu bandara



 

Pesta Sorgum .. :-))

Panen Sorgum di desa Salama, Kecamatan Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur
Keberhasilan budidaya sorgum sebagai pangan lokal alternatif yang ditanam pada bulan Januari 2010 lalu telah menuai hasil. Berbagai produk olahan sorgum yang dibuat oleh masyarakat desa rencananya akan dijadikan komoditi khas daerah . 

Nasi Kolo (Nasi Bambu) : Ini adalah sorgum yang dimasak didalam bambu. Proses pembuatan Nasi Kolo persis seperti membuat lemang. Rasa Kolo lebih gurih dan teksturnya lebih padat dari beras ketan.  

Wajik Sorgum

Jipang Sorgum - sebelum dikemas untuk dijual :-)

Karena keterbatasan alat penggilingan, masih dilakukan secara manual - sorgum yang baru dipanen ditumbuk untuk melepaskan kulit luarnya sebelum diolah menjadi aneka panganan.

The party started...........



Jali , yang juga mulai dibudidayakan sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras di Manggarai

Rasanya manis , gurih dan legit : kompyang sorgum

Salah satu produk andalan lainnya : Kacang Mede

Tenunan Manggarai : Proses pembuatan kain berkisar 2 minggu hingga 2 bulan, tergantung motif yang dikerjakan. Harga kain tenun yang sudah jadi berkisar Rp. 300-400 ribu.


Mulai ke 2 dari kiri olin, paul peos & paul jemahu , missing herry .
Tim sukses budidaya Sorgum :-)