Friday, July 16, 2010
GER-GERAN BERSAMA GUS DUR
Gus Dur telah tiada. Tapi kalau Anda masih juga tak percaya bahwa kelakar-kelakarnya sangat cerdas dan lucu, coba baca petikan ini :
Ini cerita Gus Dur tentang situasi Rusia tak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme hancur dan para birokrat tak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar bebas. Dimasa sosialisme memang rakyat sering harus antri untuk mendapatkan macam-macam kebutuhan pokok, tapi manajemennya rapi sehingga semua orang kebagian jatah. Sekarang , masyarakat tetap harus antri , tapi karena manajemennya jelek, antrian umumnya sangat panjang, dan banyak orang yang tidak kebagian jatah.
Begitulah , seorang aktivis sosial berkeliling kota Moskow untuk mengamati bagaimana sistem baru itu bekerja. Di sebuah antrian roti, setelah melihat banyaknya orang yang tak kebagian, aktivis itu menulis di buku catatannya , “Roti habis.”
Lalu dia pergi ke antrian bahan bakar. Lebih banyak lagi yang tak kebagian. Dan dia mencatat , “Bahan bakar habis !” Kemudian dia menuju ke antrian sabun. Wah, pemerintah kapitalis baru ini betul-betul brengsek. Banyak sekali masyarakat yang tidak mendapat jatah sabun. Dia menulis besar-besar, “Sabun habis!”
Tanpa dia sadari , rupanya dia diikuti oleh seorang intel KGB. Ketika dia akan meninggalkan antrian sabun itu, si intel menegur,
“Hei ,Bung! Dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus. Apa sih yang kamu catat?”
Sang aktivis menceritakan bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang bagi rakyat.
“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi,” ujar sang intel. “Kalau dulu, kamu sudah ditembak”.
Sambil melangkah pergi, aktivis itu mencatat : “Peluru juga habis”.
Atau , yang ini :
Siapa yang tak tahu bahwa Gus Dur punya pergaulan yang luas ? Dalam bergaul dia memang dikenal tak pernah membedakan orang, baik suku, ras, golongan , apalagi agama.
Ketika dia runtang-runtung dengan Jenderal L.B Moerdani, banyak kalangan yang meributkannya. Beragam kecaman dan sindiran pun berhamburan ke arahnya.
“Tuduhannya macam-macam”, ungkap Gus Dur dalam acara dialog di Kahmi Jaya. “Saya pernah dituduh orangnya Benny-lah, agen KGB – lah. Pokoknya macam-macam.” Bahkan , menurut Gus Dur, ada juga orang yang menganggosipkannya sudah di baiat (disumpah) sebagai agen Mossad.
“Saya heran betul. Lha bagaimana nggak heran, sejak kapan Dinas Rahasia Israel yang Yahudi itu ikut-ikutan tarekat sampai perlu main baiat segala.”
Satu lagi deh :
Seorang pendeta Hindu, seorang pastur Katolik , dan seorang kiai terlibat diskusi soal siapa yang paling dekat dengan Tuhan.
“Kami , dong!” kata pendeta Hindu.
“Kok kalian bisa merasa paling dekat dengan Tuhan?” tanya si Kiai.
“Lha , iya. Lihat saja , kami memanggil-Nya saja Om,: jawab yang ditanya, merujuk seruan religius Hindu : Om, shanty, shanty, Om.
“Oh, kalau alasannya itu, kami dong yang lebih dekat,” sergah si pastur Katolik. “Lihat saja , kami memanggil –Nya Bapa. Bapa kami yang ada di surga…”
Sang kiai diam saja. Lalu kedua teman bicaranya bertanya, “Kalau Pak Kiai, sedekat apa hubungannya dengan Tuhan?”
“Duh, boro-boro dekat,” jawabnya. “Manggil-Nya aja dari menara , teriak-teriak lagi !”
Gerrrrrr…!!! Kalau Anda bilang guyonan Gus Dur nggak lucu, ya terserah! Gitu aja kok repot …!!!
Judul Buku : Ger-Geran bersama Gus Dur
Kategori : Humor
Penyunting : Hamid Basyaib & Fajar W. Hermawan
Penerbit : Nawas
Labels:
Entahlah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment