Dikutip dari salah satu kuliah malam Ki Lurah Semar kepada Parikesit – Raja Hastinapura
Nilai dari ilmu adalah idhep, madhep, tetep dan mantep. Idhep berarti menyembah kepada Gusti dan meluhurkan asma Hyang Maha Kuasa. Artinya , seseorang mesti tahu tentang sangkan paraning dumadi, tahun tentang yang membuat hidup dan kehidupan. Madhep artinya berani mencegah hawa nafsu agar dapat wening atau khusyuk. Tetep artinya teguh, tidak mudah tergoda atau terkecoh pada hal-hal yang menyebabkan gagalnya tujuan mulia. Meski godaan itu serba menarik dan menyenangkan. Yang keempat adalah mantep, yakni harus mempunyai tujuan mulia. Terlaksana atau tidaknya semua cita-cita luhur manusia kita serahkan kepada Hyang Maha Kuasa. Kita tidak bisa dan tidak boleh memaksakan kehendak, karena apa yang menurut kita baik, belum tentu baik pula bagi Yang Maha Kuasa. Itulah harga sebuah ilmu. Tanpa itu , ilmu tidak bisa sejiwa dengan yang memilikinya.
Empat hal berikut ini merupakan sifat yang harus dimiliki jika ingin selamat dunia sampai akhirat.
Pertama , setya legawa, artinya jangan suka curiga, rela terhadap dunia, ikhlas terhadap kematian agar selamat. Tanamlah kebaikan dan kesucian. Berbuat kebajikan terhadap sesame dan tunaikan segala kewajiban.
Yang kedua, sabar narima, artinya sabar , bertahan dengan ikhlas dalam memperjuangkan keinginan atau cita-cita. Narima artinya menanti dengan ikhlas , menanti belas kasih Hyang Maha Kuasa. Sebagai manusia mesti sanggup menjalani keberuntungan atau kerugian, sakit atau nikmat, kesusahan atau kesedihan.
Ketiga, berbudi , artinya senang bertutur baik, senang berbuat kesenangan bagi yang sedang dalam kedukaan, suka menolong orang yang tengah berada dalam kesulitan atau penderitaan.
Keempat, bawa leksana, artinya berbudi luhur, jangan bertindak hina, dan berpikir luas. Harus awas dan waspada, teliti terhadap tindakan angkara murka. Hindari dusta , angkara, dan berbuat aniaya terhadap sesama…
No comments:
Post a Comment